ME-Confest 2025: Solusi Cerdas Anak Muda Muhammadiyah

Salah satu peserta ME-Confest sedang presentasi. (ist)
*) Oleh : Fazlur Rahman
kontributor majelistabligh.id
www.majelistabligh.id -

Dalam rangka ikut memeriahkan Milad Muhammadiyah yang ke-113, Majelis Dikdasmen & PNF tahun 2025 ini menyelenggarakan kegiatan Muhammadiyah National Conference and Festival on Education, Sport, and Arts yang lebih dikenal dengan ME-Confest. Kegiatan yang digelar pada 29-30 November 2025 tesebut mengusung tema “Ekspresi, Kolaborasi, dan Kepeloporan Generasi, Berkemajuan”

ME-Confest 2025 diharapkan sebagai ajang integrasi antara ilmu, dan amal. Antara prestasi, dan spiritualitas. Selain itu, mengajarkan akan makna kompetisi sebagai bagian dari ibadah, berprestasi adalah bentuk bersyukur, dan berkolaborasi yaitu wujud dari ukhuwah.

Kegiatan yang dimeriahkan oleh 4.655 ajang talenta dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, & SMK Muhammadiyah di Jawa Timur ini, memiliki tiga bidang festival, yaitu olahraga, seni dan budaya, serta teknologi dan budaya. Di salah satu ajang kompetisi bidang teknologi dan budaya, terdapat lomba karya tulis ilmiah yang diikuti banyak bakat-bakat kreator, inovator dari berbagai generasi muda tersebut.

Lomba yang kemudian disebut KTI ini, menurut koordinator dewan juri, Dr. Kemil Wachidah, M.Pd., “Mulanya perlombaan ini hanya akan diikuti oleh jenjang SMP/MTs, SMA/MA & SMK saja. Namun, antusias dari peserta jenjang SD/MI yang luar biasa tak ingin kalah untuk berkompetisi dan berkolaborasi untuk turut serta meramaikan dan berkontribusi, maka lomba KTI ini memfasilitasi juga peserta jenjang SD/MI.”

Sebanyak 43 peserta lomba KTI yang sampai hari pelaksanaan masih saja ada yg mendaftar. Inovasi dan kreasi yang dipresentasikan oleh para generasi muda berkemajuan ini luar biasa terobosannya.

Mulai dari jenjang SD/MI yang mengangkat tema MBG (Magic Board Game), EDUMU Explorer Pembelajaran Muhammadiyah dengan Materi Lambang Muhammadiyah dan Bangga Sebagai Pelajar Muhammadiyah Articulate Stroyline 3, Inovasi Black Brick: Batu Bata Ramah Lingkungan dari Limbah Plastik, Abu Sekam Padi, dan Oli Bekas, dan tentunya masih banyak kreasi lain yang diciptakan.

Untuk tingkat SMP/MTs: Rancang Bangun Alat Pendeteksi Ketebalan Kampas Rem Cakram Menggunakan Laser 650 NM dan Sensor LDR Untuk Mencegah Kegagalan Pengereman Pada Sepeda Motor Sebagai Upaya Hifdzun Nafs dalam Berkendara, Implementasi Aplikasi Tajdied Educore Dalam Monitoring Program Baca Tulis Al-Quran (BTQ), Bengawan Navtech: Inovasi Integrasi IOT dan AI dalam Mitigasi Resiko Kecelakaan Nelayan di Sungai Bengawan Solo, dan lain-lainnya yang juga tak kalah menarik.

Adapun untuk jenjang SMA/MA/SMK: Pengolahan Limbah Kain Katun Berbasis Cellulose Nano Crystal (CNC) sebagai Hydorgel Beads Pengikat Mikroplastik pada Perairan: Wujud Dakwah Pencerahan Muhammadiyah dalam Menjaga Amanah Bumi, Isyarah +, GRISSE: Gawai Relaksasi Suasana dan Emosi Berbasis Murrotal untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada Remaja SMA di Tengah Tren “Doomscrolling” Video Pendek.

Juga ada WAMUH (Wasathiyah dan Tasamuh): Aplikasi Edukasi Penunjang Pembelajaran Agama Islam Guna Menanggulangi Radikalisasi di Kalangan Remaja, serta banyak judul lainnya yang sudah berupa prototipe, maupun produk.

Salah satu dewan juri KTI, Vanda Rezania, S.Psi., M.Pd. spontan mengeluarkan unek-uneknya, “Anak-anak ini pinter-pinter, masya Allah, Indonesia punya harapan lhoo, tapi siapa sih yang mematikan harapan ini?”.

Pertanyaan yang sarat makna bagi orang tua, pendidik, dan pemerintah yang akan dibawa kemana “harapan” tersebut. Pastinya Muhammadiyah berkomitmen untuk berkontribusi pada negara ini, sebagaimana tema yang diusung pada Milad ke-113 kali ini, yaitu: “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”.  Wallahu A’lam.

 

Tinggalkan Balasan

Search