Kegiatan Ideopolitor Zona 1 resmi dibuka dengan melibatkan lima Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dari wilayah Sumatera Bagian Utara, pada Pada Senin (20/1/2025) sore.
Acara ini berlangsung di D’Prima Hotel, Deli Serdang, Medan dan dihadiri sekitar 65 peserta dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Sebagai bagian dari program konsolidasi Persyarikatan Muhammadiyah, Ideopolitor akan dilaksanakan secara maraton di enam zona lainnya, yaitu Palembang, Yogyakarta, Jakarta, Makassar, Sorong, dan ditutup di Sidoarjo.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Agussani, menyampaikan sambutan hangat kepada para peserta serta mengajak seluruh PWM di Sumatera untuk mendukung kesuksesan Muktamar ke-49 Muhammadiyah yang direncanakan digelar pada tahun 2027.
Agussani mengungkapkan bahwa UMSU tengah membangun dua gedung baru, yakni Gedung Sport Hall Walidah dan Gedung Berkemajuan, sebagai bagian dari persiapan Muktamar tersebut.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto, menekankan bahwa Ideopolitor ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola organisasi dan ideologi Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
Program ini memerlukan semangat, soliditas, dan energi yang besar guna menjalankan berbagai agenda strategis Muhammadiyah di masa depan.
Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, menjelaskan bahwa pelaksanaan Ideopolitor tahun ini berbeda dari sebelumnya karena dilaksanakan di tujuh lokasi strategis.
Sayuti juga menggarisbawahi bahwa pendekatan “jemput bola” ini memungkinkan Muhammadiyah untuk langsung berinteraksi dan mengonsolidasikan hati serta pikiran PWM dalam memperkuat gerakan Persyarikatan.
Selain itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, turut hadir dalam pembukaan acara ini bersama sejumlah pimpinan Muhammadiyah lainnya, seperti Syuafiq Mughni dan Saad Ibrahim.
Kehadiran mereka menegaskan pentingnya Ideopolitor sebagai program prioritas Persyarikatan untuk mengonsolidasikan kekuatan ideologi dan organisasi Muhammadiyah demi menghadapi tantangan masa depan. (syaifulh/diko/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News