Dalam upaya berkelanjutan untuk membantu warga Palestina yang tengah menghadapi situasi sulit, Muhammadiyah melalui Lazismu kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan. Kali ini, bantuan tersebut disalurkan melalui Mesir dalam program “Join Action for Palestine 2” yang akan berlangsung selama satu pekan ke depan.
Program ini merupakan wujud nyata dari komitmen Muhammadiyah dan Lazismu dalam memberikan dukungan bagi rakyat Palestina, baik dalam bentuk bantuan darurat maupun program pemberdayaan jangka panjang.
Sebagai bagian dari Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ), Lazismu turut serta dalam misi kemanusiaan ini bersama organisasi pengelola zakat lainnya. Delegasi dari POROZ dilepas secara simbolis di Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta, pada Jumat (21/2/2025). Pelepasan dilakukan oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur.
Dalam delegasi tersebut, Lazismu mengirimkan tim yang terdiri dari perwakilan Lazismu Pusat, serta Lazismu dari beberapa wilayah, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Lampung. Keikutsertaan berbagai wilayah ini menunjukkan komitmen luas Muhammadiyah dalam mendukung kemanusiaan lintas batas negara.
Direktur Program Lazismu Pusat, Ardi Lutfi Kautsar, menjelaskan bahwa dalam penyaluran bantuan kali ini, Lazismu bekerja sama dengan berbagai mitra terpercaya dan menyalurkan bantuan melalui Mesir.
“Program kemanusiaan ini bukan hanya sekadar bantuan karitatif, tetapi juga program pemberdayaan jangka panjang yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, serta peningkatan kapasitas warga Palestina. Lazismu, dengan dukungan penuh dari Muhammadiyah melalui MuhammadiyahAid, memastikan bahwa bantuan yang diberikan bisa berdampak berkelanjutan,” ujar Ardi.
Salah satu bentuk program pemberdayaan yang dilakukan adalah memberikan kesempatan bagi warga Palestina untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia. Melalui kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah, beberapa mahasiswa Palestina telah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di tanah air. Hal ini sejalan dengan visi Muhammadiyah dalam membangun peradaban melalui pendidikan.
Selain itu, Lazismu juga melibatkan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara, termasuk Mesir, untuk turut serta dalam program ini. Dengan keterlibatan PCIM, Muhammadiyah dapat memperluas jaringan bantuan dan memastikan distribusi yang lebih efektif serta tepat sasaran.
Dalam rangkaian “Join Action for Palestine 2”, Lazismu bersama PCIM Mesir akan mengunjungi rumah sakit yang menangani warga Palestina di Mesir. Selain itu, tim juga akan mendatangi kamp pengungsian yang menjadi tempat tinggal sementara bagi warga Palestina yang terpaksa meninggalkan tanah air mereka akibat konflik berkepanjangan.
Selain menyalurkan bantuan secara langsung, delegasi Lazismu dan POROZ juga dijadwalkan bertemu dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi antara pemerintah Indonesia dan organisasi kemanusiaan dalam mendukung upaya penyaluran bantuan bagi warga Palestina.
Ardi menambahkan bahwa dalam menyambut bulan suci Ramadan, Lazismu berkomitmen untuk terus memberikan dukungan bagi warga Palestina. Program bantuan pangan dan kebutuhan pokok lainnya juga menjadi bagian dari misi kemanusiaan ini.
Muhammadiyah, melalui Lazismu, tidak hanya berfokus pada bantuan jangka pendek tetapi juga berupaya membangun strategi jangka panjang untuk membantu Palestina. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memperkuat kerja sama dengan organisasi kemanusiaan internasional.
“Memperluas jaringan kerja sama internasional merupakan langkah strategis dalam mengembangkan peran Muhammadiyah di sektor kemanusiaan global. Internasionalisasi gerakan dakwah Muhammadiyah dapat diwujudkan melalui aksi nyata dalam membantu sesama yang membutuhkan,” tambah Ardi.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Lazismu akan terus melakukan inisiasi melalui pertemuan-pertemuan strategis dengan berbagai organisasi kemanusiaan internasional. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas bantuan dan memperluas dampak positif bagi warga Palestina yang membutuhkan.
Sebelumnya, delegasi pertama dari Lazismu telah diberangkatkan pada 20 Februari 2025. Keberangkatan ini dipimpin oleh Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Pusat, Gunawan Hidayat, dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Delegasi pertama ini akan bertugas untuk memastikan jalannya misi kemanusiaan, termasuk koordinasi dengan mitra lokal di Mesir serta pemantauan distribusi bantuan bagi warga Palestina.
Dengan berbagai langkah nyata yang telah dan akan terus dilakukan, Muhammadiyah melalui Lazismu berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Tidak hanya dalam bentuk bantuan material, tetapi juga dalam menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi mereka untuk membangun masa depan yang lebih cerah. (*/tim)