Salat tarawih dan witir di bulan Ramadan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Selain memiliki keutamaan khusus, shalat ini juga menjadi momen kebersamaan dalam ibadah yang mempererat ukhuwah Islamiyah.
Dalam berbagai hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan betapa besarnya pahala bagi mereka yang menunaikan shalat malam bersama imam hingga selesai.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa salat malam bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya (pahala) salat satu malam (penuh).”(HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi)
Dalam riwayat lain dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Sesungguhnya jika seseorang shalat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dihitung mendapatkan pahala shalat di sisa malamnya.”(HR. Ahmad 5:163, dinyatakan shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth sesuai syarat Muslim)
Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa menyelesaikan salat tarawih dan witir bersama imam bukan hanya sekadar mengikuti tata cara yang baik, tetapi juga menjanjikan pahala yang luar biasa. Bagi mereka yang ingin mendapatkan pahala shalat sepanjang malam tanpa harus beribadah semalam suntuk, ini adalah peluang emas yang sayang untuk dilewatkan.
Kenapa Harus Menyelesaikan Salat Bersama Imam?
Sebagian orang memilih meninggalkan shalat witir bersama imam dengan alasan ingin menunaikan witir sendiri di akhir malam. Namun, hal ini bisa menyebabkan mereka kehilangan keutamaan yang besar.
Ibnu Baz rahimahullah dalam Majmu’ Fatawa-nya menjelaskan:
“Afdhalnya bagi makmum tetap mengikuti shalat imam hingga imam itu selesai, baik imam shalatnya 11, 13, atau 23 raka’at. Jadi lebih afdhal jika mengikuti imam hingga imam itu selesai.”(Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 11:325. Dinukil dari Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab no. 153247)
Dengan demikian, meninggalkan shalat witir bersama imam adalah keputusan yang kurang tepat, karena hal itu berarti kehilangan kesempatan memperoleh pahala shalat malam secara penuh.
Jika seseorang tetap ingin menambah shalat tahajud di akhir malam, ia tetap bisa melakukannya tanpa perlu mengulang witir, karena Rasulullah juga bersabda:
“Tidak ada dua witir dalam satu malam.”(HR. Abu Daud dan An-Nasa’i)
Witir Bersama Imam: Penyempurna Tarawih
Sebagian orang bertanya, apakah harus tetap berwitir bersama imam jika masih ingin shalat malam? Jawabannya, ya. Jika kita telah shalat witir bersama imam, tetapi ingin melanjutkan tahajud di sepertiga malam terakhir, maka cukup melaksanakan shalat sunnah tanpa mengulang witir lagi.
Dalam kitab Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, disebutkan:
“Jika engkau salat tarawih bersama imam, maka lebih afdal jika engkau salat witir bersamanya agar mendapat pahala yang sempurna (berupa pahala salat semalam suntuk).”
Kesempurnaan ibadah dalam Ramadan bukan hanya terletak pada jumlah raka’at, tetapi juga pada konsistensi dan keikhlasan dalam menjalankannya. Oleh karena itu, mengiringi imam hingga selesai adalah bentuk ketaatan yang mendatangkan keberkahan.
Bulan Ramadan adalah kesempatan langka untuk mendulang pahala sebesar-besarnya. Salah satu cara yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah menunaikan shalat tarawih dan witir bersama imam hingga selesai. Ini bukan hanya tentang mengikuti kebiasaan, tetapi juga memanfaatkan janji Allah untuk memberikan pahala setara dengan salat semalam penuh.
Jangan biarkan kesempatan emas ini terlewat. Sebab, siapa yang tahu apakah kita masih diberi umur untuk bertemu Ramadan berikutnya? Mari maksimalkan ibadah kita dengan menyelesaikan shalat tarawih dan witir bersama imam, demi meraih pahala semalam suntuk! (*)