Pengajian dan silaturahmi untuk mualaf yang diadakan di kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur menjadi ajang penting dalam memperkuat keislaman dan mempererat tali persaudaraan di antara sesama muslim.
Ajang silaturahmi mualaf ini penting, tidak hanya untuk menguatkan keislaman, tetapi juga untuk membangun rasa persaudaraan dan saling ta’awun.”Koko Susanto, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, pada Sabtu (25/1/2025)
Acara tersebut merupakan bentuk kerjasama antara Lembaga Dakwah Komunitas dan Lazismu Jawa Timur dalam program pembinaan Learning Muallaf Centre.
Marlichah, anggota LDK Jatim, yang juga bertindak sebagai narasumber, menyampaikan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan media sosial.
“Dengan perkembangan media sosial yang begitu pesat, kita harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam penyebaran informasi bohong atau permusuhan,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya mengikuti kode etik media sosial seperti tidak menyebarkan isu SARA.
Dr. Sholihin Fanani, Wakil Ketua PWMJatim, juga menyampaikan pandangannya dalam acara tersebut. Menurutnya, dakwah harus dilakukan dengan senang hati dan penuh kedamaian.
“Berdakwah itu harus senang, kenyang, aman, dan menang. Melalui kajian ini, kita bisa lebih memahami Islam sebagai agama yang sempurna dan benar,” ungkapnya.
Ia lalu mengajak peserta untuk merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an, seperti Surat Al-Fath 28 dan Al-An’am 115, untuk menambah wawasan keislaman mereka.
Dengan gaya humoris yang khas, Sholihin mampu membuat peserta kajian antusias mendengarkan.
“Kesempurnaan agama Islam mencakup hal-hal yang halal dan haram, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, serta menolong dalam kebaikan dan ketakwaan,” tegasnya.
Sholihin juga menjelaskan bahwa dengan mengikuti prinsip-prinsip tersebut, seorang muslim dapat meraih derajat tinggi dalam Islam.
Termasuk menjaga kemurnian iman, menguatkan ketakwaan, serta istikamah dalam beramal soleh.
Ia juga mengingatkan peserta untuk menjaga niat dan tujuan hidup dengan selalu mengingat Allah dalam segala tindakan.
“Tingkatkan iman kita, karena ciri orang beriman itu adalah semakin lama semakin yakin, semakin lama semakin rajin,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sholihin menyarankan peserta untuk menerapkan prinsip istikamah, yang mencakup luruskan niat, memahami kalimat syahadat, membaca dan memahami Al-Qur’an, serta bergaul dengan orang-orang saleh.
“Dengan istiqomah, kita dapat menjaga iman dan takwa kita, serta mendekatkan diri kepada Allah,” katanya
Peserta kajian semakin semangat dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti, termasuk istilah-istilah seperti “sitik-sitik di eling, sitik-sitik dilakoni” yang mengajak mereka untuk istikamah dalam amal ibadah sehari-hari.
Kajian ini tidak hanya menambah wawasan agama, tetapi juga menguatkan semangat dakwah dan amal di kalangan para muallaf dan umat Islam pada umumnya. (andi hariadi)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News