Meraih Cinta Allah Melalui Salat, Pelajaran Isra Mi’raj yang Menginspirasi

Meraih Cinta Allah Melalui Salat, Pelajaran Isra Mi’raj yang Menginspirasi

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Setelah melangkahkan kaki keluar dari Masjid Al-Ikhlas di Perumahan Puri Indah, sejuknya udara subuh menyapa lembut. Cuaca mendung tipis menghias langit, sementara bulan sabit tampak indah di ufuk timur. Semua ini adalah nikmat Allah yang tiada terkira.

Isra Mi’raj menjadi momentum penting yang mengingatkan kita akan anugerah besar berupa perintah salat lima waktu.

Perintah ini disampaikan langsung oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam saat perjalanan agung menuju Sidratul Muntaha.

Sebuah perjalanan yang tidak hanya penuh keajaiban, tetapi juga menyimpan pesan cinta dan kedekatan dari Sang Pencipta.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an mengabadikan momen istimewa ini:

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Israa: 1)

Surat Cinta dari Allah untuk Hamba-Nya

Salat tidak seharusnya hanya dipandang sebagai kewajiban semata. Ketika kita melakukannya dengan rasa cinta dan kerinduan kepada Allah, salat menjadi pertemuan yang selalu dinanti, tempat berbagi, dan momen terbaik untuk mengadu segala keluh kesah kepada-Nya.

Berikut ini adalah cara kita memaknai setiap gerakan dalam salat dengan hati yang lebih dalam:

Adzan
Bayangkan ketika adzan berkumandang, Allah memanggil kita dengan penuh cinta, mengajak kita untuk mendekat kepada-Nya.

Takbir
Saat kita mengangkat tangan dan mengucapkan Allahu Akbar, rasakan Allah tersenyum melihat kita, bangga atas ketaatan kita.

Rukuk
Ketika kita membungkuk, rasakan damai seolah Allah menahan tubuh kita agar tetap kokoh dan tidak jatuh.

Sujud
Dalam sujud, bayangkan Allah mengalasi kepala kita dan berbisik lembut di telinga: “Aku mencintaimu, wahai hamba-Ku.”

Duduk di Antara Dua Sujud
Saat itu, seolah Allah berdiri di depan kita dengan gagah dan berkata: “Aku akan melindungimu dari segala yang mengusikmu.”

Salam
Ketika kita memberi salam, bayangkan Allah menjawabnya dengan penuh kasih sayang, menjadikan hati kita lebih bersih dan damai.

Menghidupkan Salat sebagai Bukti Cinta kepada Allah

Betapa nikmatnya salat ketika kita melakukannya dengan sepenuh hati. Ini adalah waktu terbaik untuk mendekat kepada Allah, meluapkan segala isi hati, dan meraih ketenangan jiwa.

Namun, sering kali urusan dunia membuat kita terlena, sehingga melupakan kewajiban yang seharusnya menjadi prioritas.

Mari kita jadikan peringatan Isra Mi’raj ini sebagai pengingat untuk terus istiqamah dalam menjalankan salat lima waktu, dengan penuh cinta dan kesungguhan.

Semoga setiap rakaat yang kita lakukan menjadi bukti cinta kita kepada Allah, dan setiap sujud membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Aamiin.

Artikel ini adalah refleksi dan pengingat untuk diriku sendiri, saudara-saudaraku, serta sahabat-sahabatku. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk menjalankan salat dengan sebaik-baiknya. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *