Merdeka karena Rahmat-Nya

*) Oleh : Dr. Ajang Kusmana
Staf Pengajar AIK UMM
www.majelistabligh.id -

Bangsa Indonesia akan kembali memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya tanggal 17 Agustus.

Kemerdekaan merupakan nikmat terbesar bagi bangsa Indonesia. Rasa syukur itu diungkapkan dalam pengakuan dalam hati yang paling dalam, sesungguhnya kemerdekaan itu merupakan berkat rahmat Allah.

Makna “atas berkat rahmat dan berkat Allah” dalam konteks kemerdekaan Indonesia adalah bahwa kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia bukan hanya hasil perjuangan fisik, tetapi juga merupakan anugerah atau karunia dari Allah SWT.

Kalimat ini, yang terdapat dalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945, menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hasil dari kehendak Allah dan campur tangan-Nya.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya (Pembukaan UUD 1945).

Pernyataan itu menunjukkan pengakuan keimanan yang mendalam, bahwa kemerdekaan dapat terwujud karena rahmat dan pertolongan Allah SWT. Tanpa pertolongan-Nya, tidak akan pernah ada kemerdekaan Republik Indonesia. Ditegaskan dalam firman-Nya,

“إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ”

Iżā jā’a naṣrullahi wal-fat-ḥ
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan”. QS. 110:1

Surat An-Nasr secara keseluruhan terdiri dari tiga ayat, dan ayat pertama ini memberikan kabar gembira tentang pertolongan Allah dan kemenangan yang akan diberikan kepada Nabi Muhammad saw dan umat Islam.

Ayat ini juga mengisyaratkan akan datangnya Fathu Makkah (pembebasan kota Mekah). Berikut adalah bacaan lengkap Surat An-Nasr:

1. 1. إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ

(Iżā jā’a naṣrullahi wal-fat-ḥ) – “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan”.

2. 2. وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا

(Wa ra’aitan-nāsa yadkhulūna fī dīnillāhi afwājā) – “Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong”.

3. 3. فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۖ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastaghfir-h, innahụ kāna tawwābā – “Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat”.

Mensyukuri nikmat kemerdekaan artinya mengisi kemerdekaan dengan berbagai hal yang positif sesuai peran dan fungsi kita masing-masing yang bermanfaat untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Yaitu, dengan mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.

Bersyukurlah atas nikmat Allah, maka nikmat pun akan ditambah. Allah SWT berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ هَلْ مِنْ خَٰلِقٍ غَيْرُ ٱللَّهِ يَرْزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ

“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” (QS Fatir [35]: 3).

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah [2]: 152).

Surat Al-Baqarah ayat 152 artinya adalah: “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

Ayat ini berisi perintah Allah SWT kepada hamba-Nya untuk senantiasa mengingat-Nya dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.

Ayat ini menekankan pentingnya mengingat Allah dan bersyukur atas segala karunia-Nya. Dengan mengingat dan bersyukur, seorang hamba akan mendapatkan keridaan Allah dan keberkahan dalam hidupnya.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim [14]: 7).

Ayat ini menjelaskan tentang pentingnya bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah. Jika kita bersyukur, Allah akan menambah nikmat tersebut. Namun, jika kita mengingkari nikmat Allah (kufur), maka azab Allah sangatlah pedih.

Ayat ini juga memberikan motivasi untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan, sekecil apapun nikmat itu.

Dengan bersyukur, kita akan mendapatkan lebih banyak nikmat, dan hidup akan terasa lebih bahagia. Sebaliknya, jika kita kufur, kita akan mendapatkan azab Allah yang pedih.

Dengan kata lain, ungkapan rasa syukur “atas berkat rahmat dan berkat Allah” di atas adalah bentuk pengakuan atas peran Tuhan dalam perjuangan dan pencapaian kemerdekaan Indonesia, serta menjadi landasan untuk mengisi kemerdekaan dengan semangat keimanan dan nilai-nilai kebaikan.

Dirgahayu Republik Indonesia, jayalah negeriku, jayalah bangsaku, jayalah Indonesiaku, dan terus melaju untuk Indonesia maju. Allahu Akbar! Merdeka! (*)

Tinggalkan Balasan

Search