Milad 113 Muhammadiyah di Jakarta Membludak, 2026 Rencananya Digelar di GBK

www.majelistabligh.id -

Perayaan Milad ke-113 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta mencatatkan antusiasme luar biasa. Pada Ahad (23/11/2025), lebih dari dua ribu kursi yang disiapkan panitia terisi penuh sejak pukul enam pagi. Peserta terus berdatangan hingga memenuhi trotoar sekitar Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kramat, Jakarta Pusat.

Ketua Panitia Milad PWM DKI Jakarta, Prof. Bunyamin, mengungkapkan bahwa lonjakan massa jauh melebihi prediksi panitia. “Jam enam pagi sudah banyak yang datang. Kursi yang disiapkan dua ribu tidak mencukupi,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagian peserta tiba berkelompok menggunakan sepeda motor, hingga angkutan kota. Menurutnya, situasi ini menjadi sinyal kuat bahwa gelaran milad di Jakarta membutuhkan ruang yang lebih besar.

“Melihat jumlah yang hadir, GBK bisa menjadi pilihan untuk milad berikutnya,” kata Bunyamin.

Keriuhan dan antusias warga persyarikatan hadir di milad ini juga disoroti Ketua PWM DKI Jakarta, Dr. Akhmad Abubakar. Ia menjelaskan bahwa lokasi perayaan yang awalnya direncanakan di Kompleks MPR terpaksa dipindah ke Gedung Dakwah karena pertimbangan teknis, termasuk akses parkir. Namun, perubahan lokasi tidak menyurutkan minat warga.

“Jumlahnya membludak sampai sulit bergerak di sekitar lokasi,” ujarnya.

Suasana Milad 113 Muhammadiyah di PWM DKI Jakarta, Ahad (23/11/2025)

Akhmad menyampaikan apresiasi kepada warga dari berbagai cabang dan ranting yang datang dari seluruh penjuru Jakarta. Ia menegaskan bahwa antusiasme ini menjadi dorongan kuat untuk menyiapkan agenda besar tahun depan. PWM DKI pun membuka peluang kolaborasi dengan PWM sekitar agar penyelenggaraan Milad 2026 di GBK dapat terwujud.

Refleksi Milad
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) sekaligus Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., hadir sebagai pembicara utama. Ia mengingatkan bahwa usia 113 tahun bukan hanya momentum perayaan, tetapi refleksi atas kiprah nyata persyarikatan.

“Kita bersyukur karena Muhammadiyah berkembang besar, tapi jangan sampai merasa cukup,” tuturnya.

Mu’ti mencontohkan capaian organisasi, termasuk keberadaan 31 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara. PCIM termuda berada di Timor Leste, sementara di Malaysia berdiri Rumah Hamka dan usaha kuliner Wasola (Warung Soto Lamongan) yang dikelola kader lokal.

Di Australia, sekolah Muhammadiyah di Melbourne terus berkembang dan kini tengah merintis pendirian Australia College di New South Wales. Sementara di dalam negeri, program perbaikan sekolah dan perluasan bantuan pendidikan pemerintah juga dirasakan lembaga Muhammadiyah. Tahun ini, 16.140 sekolah mendapat perbaikan, termasuk 16 persen sekolah swasta yang sebagian merupakan sekolah Muhammadiyah.

Ia turut menyinggung pengakuan WHO terhadap EMT MDMC (Emergency Medical Team of Muhammadiyah Disaster Management Center) sebagai bagian dari standar layanan kebencanaan internasional. Pencapaian ini, menurutnya, harus diiringi sikap waspada.

“Muhammadiyah tidak boleh berhenti berinovasi dan tidak boleh terjebak nostalgia,” tegas Mu’ti.

Menutup tausiyah, ia mengajak warga Muhammadiyah, khususnya di DKI Jakarta, untuk memperkuat kontribusi bagi bangsa.

“Dengan semangat milad, kita terus berkhidmat bersama pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera. Baldatun ṭayyibatun wa rabbun gafur,” ucapnya.

Perayaan ditutup dengan pembagian doorprize yang meriah. Hadiah yang dibagikan antara lain lima paket umrah dari Baznas Bazis DKI dan PAM Jaya, lima sepeda listrik, dua motor listrik, serta berbagai hadiah lainnya. PWM DKI Jakarta juga menerima satu unit ambulans dari CIMB yang diserahkan melalui Lazismu DKI Jakarta. (*)

Tinggalkan Balasan

Search