Panen di Kampus, TMU Buktikan Mahasiswa Tak Hanya Pandai Teori!

Panen di Kampus, TMU Buktikan Mahasiswa Tak Hanya Pandai Teori!

Tegal Muhammadiyah University (TMU) menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan melalui kegiatan panen singkong yang dilaksanakan di lahan Kampus 1 yang berlokasi di Jalan Kalibakung-Guci, pada Senin (24/2/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif TMU dalam memanfaatkan lahan kampus untuk kegiatan produktif yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Rektor TMU Prof. Jebul Suroso menegaskan bahwa program panen singkong ini merupakan langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan lokal serta sebagai bentuk pemanfaatan lahan kampus yang lebih optimal.

“Kami ingin menunjukkan bahwa perguruan tinggi tidak hanya berperan dalam pendidikan akademik, tetapi juga bisa berkontribusi dalam aspek sosial dan ekonomi, termasuk di sektor pertanian. Dengan adanya panen ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak institusi pendidikan untuk terlibat dalam kegiatan serupa,” ujar Prof. Jebul Suroso.

Selain menjadi bagian dari program ketahanan pangan, kegiatan ini juga dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam bidang pertanian.

Para mahasiswa dilibatkan secara langsung dalam setiap tahap, mulai dari persiapan lahan, proses penanaman, pemeliharaan tanaman, hingga akhirnya panen.

Melalui keterlibatan ini, mereka dapat memahami secara nyata bagaimana proses pertanian berlangsung dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan ke dalam praktik di lapangan.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori di dalam kelas, tetapi juga memiliki pengalaman langsung di lapangan. Hal ini penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya sektor pertanian dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan,” tambah Jebul Suroso.

Kegiatan panen singkong ini tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga para dosen dan staf TMU yang secara aktif turut serta dalam mendukung program ini.

Kolaborasi antara mahasiswa dan tenaga pendidik dalam kegiatan ini menciptakan atmosfer kerja sama yang baik serta menumbuhkan semangat kebersamaan di lingkungan kampus.

Beberapa mahasiswa yang ikut serta dalam panen mengungkapkan rasa antusias dan kebanggaan mereka dapat berkontribusi dalam kegiatan ini.

“Kami merasa senang bisa terlibat dalam kegiatan ini. Selain menambah wawasan mengenai pertanian, kami juga merasakan manfaat dari kerja sama tim dan bagaimana hasil pertanian bisa berdampak bagi masyarakat,” ujar salah satu mahasiswa yang turut serta dalam panen.

Panen singkong yang dilakukan TMU tidak hanya bertujuan untuk edukasi dan pemanfaatan lahan, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas bagi masyarakat sekitar.

Hasil panen singkong ini nantinya akan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, termasuk disalurkan kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial TMU.

Melalui kegiatan ini, TMU menunjukkan bahwa institusi pendidikan dapat berperan lebih dari sekadar tempat belajar mengajar.

Dengan keterlibatan dalam program ketahanan pangan, universitas dapat menjadi pelopor dalam gerakan yang lebih besar untuk menjaga keberlanjutan pangan di Indonesia.

Dengan keberhasilan panen singkong ini, TMU berencana untuk terus melanjutkan dan mengembangkan program serupa di masa mendatang.

Salah satu rencana ke depan adalah memperluas jenis tanaman yang dibudidayakan, termasuk tanaman pangan lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan manfaat besar bagi masyarakat.

Diharapkan dengan adanya program-program seperti ini, semakin banyak perguruan tinggi dan institusi lainnya yang turut serta dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Komitmen TMU dalam mengembangkan sektor pertanian di lingkungan akademik dapat menjadi contoh bagi institusi lain untuk mengambil langkah serupa.

Dengan demikian, kegiatan panen singkong di TMU bukan hanya sekadar aktivitas pertanian biasa, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa dunia pendidikan memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. (*/tim)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *