Parade Tausiyah di Jetbus: Perjalanan Menuju Raker Majelis Tabligh PWM Jatim di Semarang

Parade Tausiyah di Jetbus: Perjalanan Menuju Raker Majelis Tabligh PWM Jatim di Semarang

Para mubaligh Muhammadiyah Jatim menunjukkan semangat dakwah yang tak terbatas ruang dan waktu saat perjalanan menuju Rapat Kerja Majelis Tabligh PWM Jawa Timur di Kota Semarang pada 7-9 Februari 2025.

Meski berada di dalam jetbus, mereka tetap memanfaatkan waktu dengan berdakwah, berbagi ilmu, dan mendiskusikan berbagai dinamika dakwah di daerah masing-masing.

Rombongan berangkat Jumat (7/2/2025) pukul 14.00 WIB melalui akses tol dengan penuh semangat. Perjalanan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu mubaligh.

Setelah itu, diskusi yang santai namun berbobot digelar selama dua jam, membahas tantangan serta strategi dakwah yang dihadapi di berbagai wilayah Jatim.

Tidak hanya diskusi, sesi kultum yang disampaikan secara bergantian oleh para mubaligh menjadi momen inspiratif dalam perjalanan tersebut.

KH Nadjih Ihsan membuka sesi kultum dengan materi tentang pentingnya menjaga tauhid sebagai pondasi utama keimanan seorang Muslim.

“Dakwah adalah tugas yang mulia dan penting. Kita membutuhkan lebih banyak mubaligh muda yang siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Kiai Nadjih.

Menurutnya, materi dakwah yang menarik harus disesuaikan dengan segmentasi audiens agar lebih efektif.

Ia juga mengutip pandangan Sa’ad Ibrahim (Ketua PP Muhammadiyah) bahwa tauhid dalam Muhammadiyah telah terwujud dalam berbagai bentuk amal usaha, seperti rumah sakit, panti asuhan, sekolah, dan perguruan tinggi.

“Rezeki yang kita peroleh harus dimanfaatkan untuk dakwah. Oleh karena itu, infak, sedekah, dan zakat menjadi bagian penting agar umat Islam semakin serius dalam mencari rezeki dengan cara yang benar,” papar Kiai Nadjih.

Dia juga menekankan bahwa iman kepada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah mengharuskan setiap Muslim untuk menaati segala perintahnya dan beribadah sesuai syariat.

Ia menutup tausiyahnya dengan berbagi pengalaman dari jamaah yang merasakan manfaat besar dari ketulusan dalam berdakwah.

Parade Tausiyah di Jet Bus: Perjalanan Menuju Raker Majelis Tabligh PWM Jatim di Semarang
KH Musyafak. foto: majelistabligh.id

Selanjutnya, KH Musyafak memberikan peringatan mengenai praktik ibadah yang tampak indah secara tampilan, tetapi tidak sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

“Kita harus hati-hati dengan ritual yang tampak indah namun menyimpang dari ajaran Islam,” tegasnya. Pesan ini mendapatkan respons positif dari para peserta perjalanan yang setuju bahwa pemurnian akidah harus menjadi prioritas dalam berdakwah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *