Pemuda, Cahaya di Ujung Jalan Peradaban

Pemuda, Cahaya di Ujung Jalan Peradaban

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“The past is the choice we go through, the future is the choice we make.”
(Masa lalu adalah pilihan yang kita lalui, masa depan adalah pilihan yang kita tentukan)

Menukil perkataan Syaikh Mustofa Al-Ghulayaini dalam Kitab ‘Idzdzatun Nasyi’iin:

شُبَّانُ الْيَوْمِ رِجَالُ الْغَدِ أِنَّ فِي يَدِكُمْ أَمْرُ الْأُمَّةِ وَفِي اَقْدَامِكُمٍ حَيَاتُهَا

“Kalian semua adalah pemuda di zaman sekarang dan pemimpin di masa yang akan datang. Di tangan kalianlah perkara umat berada dan di kaki kalianlah kehidupan mereka.”

Dari maqolah tersebut, kita dapat mengetahui bahwa pemuda memiliki peran yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.

Pemudalah impian bangsa, pemudalah harapan bangsa. Di mana keberadaannya sangat memiliki pengaruh besar bagi keberlangsungan kehidupan bangsa.

Jika pemuda baik maka kelak bangsa akan menjadi baik, namun jika pemuda bobrok maka bangsa pun juga menjadi bobrok.

Coba kita perhatikan keadaan pemuda-pemudi sekarang banyak kita temui pergaulan pemuda pemudi yang sudah di luar batas kewajaran.

Terjerat kasus narkoba, balapan liar, tawuran, mabuk-mabukan dan perjudian sudah biasa, perzinaan merajalela, pembunuhan di mana-mana.

Inikah potret kehidupan pemuda kita? Padahal sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang, nasib bangsa Indonesia berada di tangan mereka.

Oleh karena itu, akhlakul karimah atau budi pekerti dan keteladanan sangatlah dibutuhkan bagi pemuda-pemudi bangsa Indonesia.

Karena akhlakul karimah merupakan cermin pribadi yang sangat disenangi oleh semua lapisan masyarakat.

Tak hanya memberi manfaat pada diri sendiri, namun bagi keluarga, saudara, masyarakat, bahkan bangsa ini akan bangga jika para pemudanya memiliki karakter yang baik ditambah pula pemikiran yang hebat dan mulia.

Keteladanan (contoh yang baik) dari orang dewasa juga dibutuhkan agar pemuda- pemudi lebih percaya diri dalam melangkah ke depan untuk meraih cita-citanya.

Karena hanya unggul di bidang pengetahuan saja tak cukup. hal tersebut tetap harus diimbangi dengan akhlak mulia dan karakter yang baik.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *