Perbuatan yang Harus Dijauhi Para Perindu Surga

Perbuatan yang Harus Dijauhi Para Perindu Surga
*) Oleh : Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Heaven is not a free gift, but the result of the struggle against lust.”
(Surga bukanlah hadiah gratis, melainkan hasil dari perjuangan melawan hawa nafsu)

Kenikmatan dunia dan seisinya tak akan sebanding dengan secuil kenikmatan yang tersedia di Surga, terlebih kenikmatannya yang lebih besar.

Keindahan taman al-Firdaus, belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terbetik dalam hati manusia.

Maka, marilah kita bersyukur kepada Allah, karena kita telah dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan. Bulan yang selalu dinanti oleh hamba beriman.

Bulan penuh ampunan. Bulan penuh keberkahan. Di bulan inilah, pintu-pintu Surga dibuka dan pintu-pintu Neraka ditutup.

Semestinya momen istimewa ini diisi dengan kebaikan dan menjauhi setiap perbuatan yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka. Karena kesempatan berbuat baik jauh lebih besar dan lebih banyak dibanding kesempatan berbuat buruk.

Allah SWT berfirman:

وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)

Dalam ayat ini, Allah menyeru kita semua untuk bersegera menjemput ampunan dari Allah dan Surga yang luasnya berkali-kali lipat luasnya langit dan bumi. Dipersiapkan bagi orang-orang bertakwa.

Artinya, kita tidak boleh bersantai-santai apalagi berleha-leha dalam hal urusan akhirat. Namun, kebanyakan kaum muslimin hari ini lebih giat mengejar dunia daripada mempersiapkan bekal menuju Surga. Padahal mereka semua tahu bahwa dunia ini fana.

Dan yang lebih buruk dari itu adalah orang yang sengaja menyia-nyiakan waktu. Tidak sibuk dengan urusan dunia, juga tidak sibuk dengan urusan akhirat.

Anehnya, orang-orang seperti ini ketika diberi nasihat untuk beramal saleh, malah berkata, “Kami masih berharap Allah memasukkan kami ke dalam Surga, meskipun hanya di pintunya saja.”

Padahal dalam sebuah hadits disebutkan, apabila kita hendak meminta Surga, mintalah Surga yang derajatnya paling tinggi, yaitu Firdaus. Dan ketinggian derajat itu tidak dapat diraih dengan membuang-buang waktu.

Ibnul Qayyim al-Jauziyah rahimahullah berkata, “Orang yang selalu memelihara waktunya untuk beramal saleh, ia akan terus naik menuju derajat kesempurnaan.”

Muhammad bin An-Nadhar rahimahullah berkata,

مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ ‌فِيْ ‌الدُّنْيَا ‌إِلَّا وَلَهُ مَنْ يَعْمَلُ فِيْ الدَّرَجَاتِ فِيْ الْآخِرَةِ، فَإِذَا أَمْسَكَ أَمْسَكُوْا، فَيُقَالُ لَهُمْ: مَا لَكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: صَاحِبُنَا لَاهٍ

“Tidak ada seseorang pun yang beramal di dunia ini, kecuali tersedia baginya para malaikat yang senantiasa berdoa memohonkan kenaikan derajat baginya di akhirat. Jika dia berhenti, maka mereka pun berhenti. Sehingga, ketika mereka ditanya, Mengapa kamu tidak bekerja?’ Mereka pun menjawab,‘Karena sahabat juga telah berhenti berbuat.’’ (Syu’abu al-Iman, Ahmad bin al-Husain al-Baihaqi, 1/514; Imam As-Suyuthi, Al-Buduur As-Safirah fi Umur Al-Akhirah)

Jadi, selama kita berbuat baik, Allah akan mengutus malaikat untuk menjadi sahabat yang selalu mendoakan kita. Malaikat itu akan diam dan berhenti mendoakan kita jika kita hanya bermain game, ngobrol ngalor-ngidul gak jelas, apalagi cuma rebahan.

Demikianlah perbuatan-perbuatan tidak terpuji yang harus dijauhi, khususnya di bulan Ramadan. Marilah kita, para perindu surga, menjauhi perbuatan-perbuatan tersebut agar Ramadan kita tidak sia-sia.

Semoga bermanfaat. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *