Persiapan Muktamar ke-49 Muhammadiyah, PWM Sumut Studi Banding ke PWM Jatim

Persiapan Muktamar ke-49 Muhammadiyah, PWM Sumut Studi Banding ke PWM Jatim

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara (Sumut) melakukan studi banding ke PWM Jatim, Jumat (7/3/2025) siang. Kegiatan ini dalam rangka persiapan Muktamar ke-49 Muhammadiyah yang akan digelar di Medan pada 2027 mendatang.

Studi banding ini bertujuan untuk menggali pengalaman PWM Jatim dalam penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang tahun 1995 yang dinilai sangat sukses.

Rombongan PWM Sumut dipimpin oleh Ketua PWM Sumut, Prof. Hasyimsyah Nasution, dan turut serta Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Prof. Agussani, Wakil Rektor II UMSU, Prof. Akrim, Wakil Ketua PWM Sumut, Prof. Sulidar, Sekretaris PWM Sumut, Irwansyah, serta Wakil Sekretaris PWM Sumut, Mutholib.

Mereka diterima oleh jajaran PWM Jatim, di antaranya Dr. Syamsuddin, Dr. Hidayatulloh, Ir. Tamhid Masyudi, drh. Zainul Muslimin, Dr. Sholihin Fanani, Muh. Khoirul Abduh, M.Si., Mudzakkir, Ph.D., dan Fityan Izza Noor Abidin, M.S.A., di Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal, Surabaya.

Ketua PWM Jatim Dr. dr. Sukadiono dan Wakil Ketua Prof. Nazaruddin Malik hadir dalam rapat tersebut melalui Zoom meeting.

Dalam sambutannya, Sukadiono menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara PWM Jatim dan PWM Sumut dalam berbagai program strategis.

Sukadiono menekankan pentingnya kolaborasi antarwilayah dalam memperkuat dakwah dan pengembangan amal usaha Muhammadiyah. “Yang jelas, kami siap membantu untuk kesuksesan Muktamar ke-49 Muhammadiyah di Sumatera Utara,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Hasyimsyah Nasution menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan setelah berkonsultasi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu’ti.

Persiapan Muktamar ke-49 Muhammadiyah, PWM Sumut Studi Banding ke PWM Jatim
foto: msf/majelistabligh.id

“PWM Jawa Timur merupakan wilayah yang sukses dalam penyelenggaraan Muktamar, sekaligus memiliki pengalaman dalam mengelola amal usaha Muhammadiyah (AUM) dengan baik. Oleh karena itu, kami ingin belajar dari PWM Jatim dalam mempersiapkan Muktamar ke-49 ini,” ujar Hasyimsyah.

Rektor UMSU, Prof. Agussani, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Panitia Muktamar, menegaskan bahwa persiapan terus dilakukan, termasuk pembangunan fasilitas yang akan digunakan dalam acara besar ini.

“Kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp 533 miliar untuk membangun beberapa fasilitas di UMSU, termasuk venue utama Muktamar dengan biaya Rp 351 miliar. Pembangunan ini tidak hanya untuk Muktamar ke-49, tetapi juga sebagai bagian dari visi besar UMSU untuk menjadi kampus unggulan dengan infrastruktur berkualitas tinggi,” jelasnya.

Sejak peletakan batu pertama pada 21 Desember 2024 oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, progres pembangunan terus berjalan. Hingga saat ini, telah dilakukan pemasangan 450 dari total 570 tiang pancang yang direncanakan.

“Progres ini menunjukkan komitmen UMSU dalam menyelesaikan proyek sesuai jadwal. Auditorium utama nantinya memiliki kapasitas 7.000 orang, sedangkan auditorium untuk Muktamar ‘Aisyiyah akan mampu menampung 3.000 orang. Kami optimis dapat menyelesaikannya tepat waktu dan siap digunakan pada Agustus mendatang,” tambah Agussani.

Dalam sesi diskusi, Nazaruddin Malik memberikan beberapa masukan berharga berdasarkan pengalaman Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai tuan rumah Muktamar sebelumnya.

“Harus ada kepanitiaan di setiap sektor, serta melibatkan pemerintah setempat, sponsor, sekolah, dan perguruan tinggi lainnya untuk mendukung kesuksesan acara ini,” saran dari rektor UMM ini.

Sementara itu, Ir. Tamhid Masyudi menekankan bahwa Medan memang sudah waktunya kembali menjadi tuan rumah Muktamar setelah terakhir kali menjadi panitia pada tahun 1939.

Persiapan Muktamar ke-49 Muhammadiyah, PWM Sumut Studi Banding ke PWM Jatim
foto: ist

Dia juga menegaskan bahwa waktu penyelenggaraan Muktamar tinggal sekitar 900 hari jika diadakan pada November 2027.

“Persiapan acara pembukaan harus lebih matang, termasuk menggelar gebyar Muktamar di masing-masing kampus atau PWM untuk menyambut hajatan besar ini,” ungkapnya.

Menurutnya, kesuksesan Muktamar ditentukan oleh kesuksesan acara pembukaannya. Oleh karenanya, harus dirancang spektakuler. “Kesuksesan acara pembukaan merupakan setengah dari keberhasilan Muktamar,” tegas Tamhid.

Selain itu, Tamhid juga menyarankan agar panitia bekerja sama dengan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat, termasuk Kementerian Perhubungan, untuk mengatur transportasi bagi para penggembira dengan memanfaatkan pesawat, kereta api, kapal laut, dan bus.

Pertemuan ini diakhiri dengan harapan agar pengalaman dari PWM Jatim dapat membantu PWM Sumut dalam mempersiapkan Muktamar ke-49 Muhammadiyah di Medan agar berjalan dengan sukses dan lancar. (msf/wh)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *