Pilar Iman dan Akhlak dalam Kehidupan Mukmin

Pilar Iman dan Akhlak dalam Kehidupan Mukmin

*) Oleh: Warnoto, K.Ds,
Majelis Tabligh PCM Kerek, Tuban

“Dengan iman dan akhlak, saya menjadi kuat. Tanpa iman dan akhlak, saya menjadi lemah.”

Kalimat tersebut adalah jargon dari Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Jika direnungkan, maknanya begitu mendalam. Setiap kata mengandung pesan kuat tentang pentingnya iman dan akhlak sebagai fondasi kehidupan seorang Muslim.

Iman dan akhlak adalah dua pilar utama yang saling melengkapi. Iman merupakan pondasi spiritual yang kokoh, sedangkan akhlak adalah perwujudan nyata dari iman dalam kehidupan sehari-hari.

Keduanya saling terkait, seperti akar yang kuat pada sebuah pohon yang menghasilkan buah berkualitas. Tanpa iman dan akhlak, seseorang kehilangan arah dan kekuatan untuk menghadapi kehidupan.

1. Iman: Fondasi Kekuatan Spiritual

Iman adalah keyakinan penuh kepada Allah SWT, tertanam dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan dalam amal perbuatan. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambah (kuat)lah iman mereka dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (QS. Al-Anfal: 2)

Iman memberikan kekuatan batin untuk menghadapi ujian hidup. Rasulullah SAW bersabda:

“Sungguh menakjubkan urusan orang yang beriman. Sesungguhnya semua urusannya adalah kebaikan baginya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesulitan, ia bersabar, maka itu baik baginya.” (HR. Muslim)

Sebaliknya, tanpa iman, hidup terasa kosong. Allah SWT menggambarkan keadaan orang yang berpaling dari peringatan-Nya:

“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit.” (QS. Thaha: 124)

Orang yang kehilangan iman mudah putus asa dalam menghadapi cobaan hidup. Rasulullah saw mengingatkan bahwa kekayaan sejati bukan terletak pada harta benda, melainkan pada kekayaan jiwa.

2. Akhlak: Manifestasi Iman

Iman yang kuat tercermin dalam akhlak yang mulia. Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam hal akhlak, sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)

Akhlak mencakup hubungan baik dengan Allah, manusia, lingkungan, dan makhluk hidup lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)

Tanpa akhlak, seseorang akan kehilangan panduan moral. Hidupnya cenderung dipenuhi konflik, permusuhan, dan perbuatan yang merugikan orang lain.

3. Keterkaitan Iman dan Akhlak

Iman dan akhlak saling melengkapi. Iman tanpa akhlak tidak akan tampak dalam kehidupan, sedangkan akhlak tanpa iman kehilangan arah dan dasar spiritual. Allah SWT mengingatkan dalam Al-Qur’an:

“Tidaklah sama orang yang buta (hatinya) dengan orang yang melihat, begitu pula tidak sama kegelapan dengan cahaya.” (QS. Fathir: 19-20)

Rasulullah saw menegaskan tujuan diutusnya beliau adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)

4. Dampak Melemahnya Iman dan Akhlak

Jika iman dan akhlak melemah, beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi adalah:

– Mudah terjerumus dalam dosa: Tidak ada rasa takut kepada Allah, sehingga bebas melakukan perbuatan buruk.

– Kehilangan ketenangan hati: Jauh dari petunjuk Allah, hidup menjadi gelisah.

– Kehilangan arah hidup: Tidak memahami tujuan hidup sejati, yaitu beribadah kepada Allah SWT.

– Kerusakan hubungan sosial: Sikap egois, sombong, dan tidak peduli terhadap orang lain menciptakan konflik dalam masyarakat.

5. Cara Menguatkan Iman dan Akhlak

Untuk menjaga iman dan akhlak, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:

– Memperbanyak ibadah: Shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an adalah cara terbaik untuk memperkuat iman.

– Belajar ilmu agama: Pemahaman ajaran Islam akan membantu meningkatkan iman dan membentuk akhlak mulia.

– Bergaul dengan orang saleh: Lingkungan yang baik akan memotivasi seseorang untuk menjaga iman dan akhlaknya.

4. Melakukan kebaikan: Akhlak mulia diwujudkan dalam perbuatan seperti membantu orang lain, berkata jujur, dan bersikap rendah hati.

Iman dan akhlak adalah fondasi kehidupan seorang Muslim. Dengan iman, seseorang memiliki kekuatan batin untuk menghadapi berbagai tantangan hidup.

Dengan akhlak, seseorang mampu menyebarkan kebaikan kepada sesama. Keduanya tidak dapat dipisahkan dan menjadi ciri khas seorang Muslim sejati.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang memiliki iman yang kokoh dan akhlak yang mulia, sehingga mampu menjadi teladan bagi orang lain.

Nasrum minallah. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *