Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar kegiatan Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor) putaran ketujuh yang merupakan sesi terakhir. A
cara ini berlangsung pada 10-11 Februari 2025 di Swiss-Belinn Airport Surabaya, dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bertindak sebagai tuan rumah.
Rektor Umsida Dr. Hidayatulloh dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kampusnya sebagai penyelenggara.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan ini. Insyaallah kami akan memberikan pelayanan yang maksimal untuk para peserta,” ujarnya pada Senin (10/2/2025).
Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan putaran terakhir dari tujuh sesi yang telah diselenggarakan di berbagai wilayah.
Menurut dia, tujuan utama dari Ideopolitor adalah membekali para pimpinan Muhammadiyah agar menjalankan tugasnya sesuai dengan pedoman dan panduan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
“Dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan Muhammadiyah, banyak godaan yang dapat menghambat. Namun, hal tersebut harus dapat ditangkal dengan pemahaman yang mendalam tentang ideologi Muhammadiyah,” jelasnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir hadir sebagai pembicara utama dengan materi bertajuk Tinjauan Umum Paham Agama dan Ideopolitor Muhammadiyah.
Dalam pemaparannya, Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki fondasi yang kokoh sejak awal berdirinya.
“Muhammadiyah memiliki tradisi besar dalam memahami agama secara murni dan menjadikannya sebagai alat untuk mencapai kemajuan,” ungkap Haedar.
Ia juga mengutip hasil survei Kompas yang menunjukkan bahwa Muhammadiyah mendapatkan tingkat kepercayaan tinggi dari masyarakat, mencapai 91 persen. Sebagai gerakan pembaruan modern dan reformis, Muhammadiyah harus terus dijaga dan dipelihara dengan baik.
“Kita tidak boleh terjebak dalam hal-hal yang sempit dan harus menghindari konflik-konflik yang dapat melemahkan semangat dalam memajukan Muhammadiyah,” tambahnya.
Acara Ideopolitor ini akan berlangsung hingga siang hari pada 11 Februari 2025. Haedar menutup pemaparannya dengan menekankan bahwa Muhammadiyah harus terus maju dan berkembang.
“Saat ini banyak organisasi baru yang berusaha menyalip kemajuan Muhammadiyah, sehingga kita harus lebih progresif dalam bergerak,” pungkasnya. (msf)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News