Rajab dan Berkah Dakwah Muhammadiyah di Masjid Al-Musannif

Rajab dan Berkah Dakwah Muhammadiyah di Masjid Al-Musannif

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, meresmikan Masjid Al-Musannif ke-50 yang menjadi bagian dari Tabligh Institute pada Ahad (19/1/2025).

Peresmian ini menjadi momen penting bagi Muhammadiyah dalam memperkuat dakwah Islam yang berkemajuan, serta menegaskan komitmen persyarikatan untuk terus memberikan manfaat bagi umat.

Masjid Al-Musannif bukan hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan dakwah dan sosial yang membawa dampak positif.

Haedar menekankan pentingnya keberadaan fasilitas pendukung yang akan menunjang aktivitas Muhammadiyah ke depan.

Haedar mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas terselenggaranya peresmian masjid ini. Ia menilai, pembangunan masjid yang dilengkapi berbagai fasilitas adalah bentuk nyata spirit persyarikatan Muhammadiyah.

“Saya merasa bangga bahwa selain masjid, juga terbangun beberapa fasilitas yang akan mendukung gerakan dakwah Muhammadiyah. Ini adalah berkah dari Allah SWT yang memungkinkan kompleks ini berkembang dengan orientasi masa depan,” ujar Haedar.

Dalam pidatonya, Haedar juga mengajak seluruh anggota Muhammadiyah untuk terus membangun masjid sebagai pusat dakwah dan pendidikan umat.

Menurutnya, perjalanan membangun masjid tidak pernah lepas dari berbagai tantangan, namun dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, semua hambatan dapat diatasi.

Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah sekaligus pendakwah kondang, Ustaz Adi Hidayat (UAH).

Dalam tausiyahnya, UAH menyampaikan bahwa peresmian Masjid Al-Musannif ke-50 adalah bentuk kehendak Allah SWT yang membawa berkah besar bagi persyarikatan.

“Peresmian masjid ini terjadi di bulan Rajab, bulan yang istimewa dalam Islam. Bulan ini mengajarkan kita untuk menjauhi segala bentuk tindakan negatif dan kontra produktif. Ini adalah cerminan Islam yang hanif, ajaran Islam yang benar dan penuh kedamaian,” jelas UAH.

UAH juga mengapresiasi upaya Muhammadiyah dalam membangun masjid yang tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan umat.

Ia berharap masjid ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam gerakan dakwah Muhammadiyah.

Masjid Al-Musannif ke-50 menjadi simbol kemajuan dakwah Muhammadiyah yang tidak hanya berorientasi pada kebutuhan saat ini, tetapi juga masa depan.

Dengan fasilitas yang ada, masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan yang bermanfaat bagi umat Islam dan masyarakat luas.

Haedar mengajak seluruh elemen Muhammadiyah untuk terus bergerak maju dalam menyebarkan dakwah Islam yang berkemajuan.

“Kita harus terus membangun dengan semangat ikhlas. Jangan pernah berhenti meskipun banyak tantangan di depan,” pesan Haedar.

Melalui peresmian ini, Muhammadiyah kembali meneguhkan komitmennya untuk menjadi pelopor dakwah Islam yang modern, inklusif, dan bermanfaat bagi generasi mendatang. (bhisma)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *