Salat Iduladha di Halaman GOR Nganjuk Khusyuk, Pendekar Tapak Suci dan PSHT Mendampingi Jemaah

www.majelistabligh.id -

Pelaksanaan Salat Iduladha 1446 H yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Nganjuk di Lapangan GOR Bung Karno sisi selatan, Kelurahan Begadung, Jumat pagi (6/6), berlangsung khusyuk dan penuh semangat kebersamaan. Jamaah yang hadir sejak pukul 05.30 WIB tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian ibadah. Suasana kian terasa aman dan teduh dengan penjagaan dari pendekar Tapak Suci dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang turut hadir menata Jamaah sejak subuh.

Kegiatan akbar ini merupakan hasil kolaborasi tiga Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), yakni PRM Begadung, PRM Mangundikaran Utara dan PRM Werungotok, serta mendapat dukungan penuh dari Lazismu Kabupaten Nganjuk sebagai sponsor utama. Tak hanya itu, pengurus Takmir Masjid Roudhotul Jannah, PCM dan Jajaran PDM juga terlibat aktif dalam membantu kelancaran teknis dan koordinasi lapangan.

Bertindak sebagai imam adalah Ustazd Farid Nasrudin, yang memimpin salat dengan lantunan tenang dan menyentuh hati.

Khutbah Iduladha disampaikan oleh Fariq Ahmad, S.Pd.I dari Majelis Tabligh PDM Jembrana, Bali, yang mengangkat tema “Kurban Manifestasi Kepedulian Umat.” Dalam khutbahnya, ia menegaskan bahwa semangat berkurban bukan hanya ibadah ritual, tetapi juga simbol solidaritas dan empati sosial.

Pengamanan dan pengaturan jamaah diperkuat oleh tim Kokam, pendekar Tapak Suci berseragam merah, serta anggota PSHT yang turut menjaga jalannya ibadah. Sejumlah pendekar berjaga di titik-titik strategis, menciptakan rasa aman bagi jamaah dari berbagai lapisan usia.

“Karena kekompakan dan kerja sama semua pihak, alhamdulillah semua berjalan lancar,” ujar Ketua PRM Begadung, Ustadz Sumarno, usai kegiatan.

Senada Ketua PRM Mangundikaran Utara, M. Roissudin, menambahkan bahwa kekompakan tiga PRM ini telah berjalan hampir lima tahun.

“Semoga terus berkembang dan semakin baik dalam melayani jamaah. Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa sinergi antar-ranting bisa mewujudkan dakwah yang nyata dan sejuk di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Lazismu Kabupaten Nganjuk, Mijan SH, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam kegiatan keumatan.

“Dengan kolaborasi semua potensi, baik kader muda maupun senior, insya Allah dakwah akan semakin asyik dan menyenangkan,” pungkasnya.

Selain itu, Lazismu juga membuka layanan donasi infaq, zakat, dan ambulans dengan saluran resmi melalui rekening BSI yang tertera selama acara.

Dengan sinergi PRM, takmir masjid, lembaga filantropi, serta kekuatan kader pemuda Muhammadiyah, pelaksanaan Sholat Iduladha tahun ini menjadi potret kekompakan yang progresif dan inspiratif.

Tradisi dakwah berbasis kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menyelenggarakan kegiatan keagamaan yang edukatif, aman, dan menyejukkan. (red/tim)

 

Tinggalkan Balasan

Search