*) Oleh: Dr. Anwar Hariyono
Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik
Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah lama dikenal dengan kontribusinya yang luas di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi umat. Seiring dengan semakin kompleksnya tantangan pengelolaan keuangan dalam organisasi, Muhammadiyah kini tengah merancang sebuah terobosan baru dalam pengelolaan dana surplus yang diperoleh setelah kebutuhan operasional dan investasi inti organisasi terpenuhi.
Terinspirasi oleh konsep Sovereign Wealth Fund (SWF), Muhammadiyah memperkenalkan model pengelolaan dana yang memiliki kemiripan dengan konsep Danantara. Model ini diharapkan menjadi solusi inovatif dalam mengoptimalkan surplus keuangan, yang pada akhirnya dapat digunakan untuk kesejahteraan umat secara lebih luas dan berkelanjutan.
Model Danantara merupakan sebuah pendekatan sistematis dalam mengelola dana surplus yang dihasilkan oleh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Dengan meniru prinsip-prinsip pengelolaan SWF, namun tetap berbasis pada nilai-nilai Islam dan misi Muhammadiyah, model ini dirancang untuk memastikan bahwa surplus dana tidak hanya tersimpan pasif, tetapi juga dikelola secara produktif untuk mendukung berbagai program sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Pengelolaan dana dalam model Danantara akan berbasis pada prinsip profesionalisme, transparansi, dan keberlanjutan. Muhammadiyah akan menyiapkan mekanisme investasi yang sesuai dengan syariat Islam, sehingga dana tersebut dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat. Selain itu, model ini juga akan mengutamakan manajemen risiko yang cermat agar dana yang dikelola tetap aman dan stabil dalam jangka panjang.
Fokus pada Sektor Strategis
Dalam implementasi model Danantara, Muhammadiyah menetapkan tiga sektor utama sebagai prioritas dalam penggunaan dana surplus, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi umat. Ketiga sektor ini dianggap sebagai pilar penting dalam pembangunan masyarakat yang berdaya dan mandiri.
1. Sektor Pendidikan
Sebagai organisasi yang memiliki jaringan pendidikan luas, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, Muhammadiyah menempatkan pendidikan sebagai sektor utama dalam pengelolaan dana surplus. Model Danantara akan mengalokasikan dana untuk:
- Pembangunan dan pengembangan lembaga pendidikan Muhammadiyah.
- Peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui pelatihan dan sertifikasi profesional.
- Penyediaan beasiswa bagi siswa berprestasi dan yang kurang mampu.
- Peningkatan infrastruktur sekolah dan universitas guna menunjang proses belajar mengajar yang lebih baik.
Melalui upaya ini, Muhammadiyah berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta menciptakan generasi yang unggul dan berdaya saing global.
2. Sektor Kesehatan
Selain pendidikan, sektor kesehatan juga menjadi salah satu fokus utama dalam pengelolaan dana surplus melalui model Danantara. Muhammadiyah telah memiliki berbagai rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan yang tersebar di berbagai daerah, dan model ini akan semakin memperkuat peran Muhammadiyah dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat.
Alokasi dana di sektor kesehatan akan difokuskan pada:
- Pengembangan fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, klinik, dan puskesmas Muhammadiyah.
- Penyediaan layanan kesehatan yang murah dan bahkan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
- Dukungan terhadap penelitian dan pengembangan di bidang medis guna meningkatkan inovasi dalam pelayanan kesehatan.
- Pelatihan dan peningkatan kompetensi tenaga medis Muhammadiyah agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
Dengan adanya dukungan keuangan yang lebih stabil melalui model Danantara, Muhammadiyah dapat terus meningkatkan kontribusinya dalam sektor kesehatan serta membantu masyarakat dalam memperoleh layanan medis yang lebih baik.
3. Sektor Ekonomi Umat
Pemberdayaan ekonomi umat merupakan elemen penting dalam misi Muhammadiyah untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Model Danantara akan mengelola dana surplus untuk:
- Mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program pembiayaan syariah.
- Mendorong penciptaan lapangan kerja baru dengan mendukung wirausaha berbasis ekonomi kreatif.
- Mengembangkan koperasi berbasis syariah yang dapat membantu anggota Muhammadiyah dan masyarakat luas dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
- Memberikan pelatihan kewirausahaan dan pendampingan bagi para pelaku usaha kecil agar dapat berkembang lebih kompetitif di pasar.
Dengan pengelolaan yang tepat, Muhammadiyah berharap dapat memperkuat ekonomi umat dan mengurangi kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat.
Arah Masa Depan
Seiring dengan berkembangnya model Danantara, muncul pertanyaan strategis mengenai potensi pengelolaan dana ini di tingkat global.
Apakah model ini dapat menarik investor global? Bagaimana peran wakaf global dalam memperkuat modal pengelolaan? Bisakah dana zakat, infaq, dan sedekah global turut menjadi bagian dari pengembangan model ini?
Muhammadiyah dapat mengeksplorasi peluang investasi dari berbagai sumber, baik dalam negeri maupun internasional, dengan tetap menjaga prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan dananya.
Selain itu, integrasi model ini dengan sistem wakaf produktif serta pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah global dapat menjadi pendorong utama dalam memperkuat basis keuangan yang lebih luas dan berkelanjutan.
Pengajuan model Danantara oleh Muhammadiyah mencerminkan komitmen organisasi ini untuk terus berinovasi dalam mengelola dana surplus demi kemaslahatan umat.
Dengan fokus utama pada sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi umat, model ini diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih terstruktur, transparan, dan berkelanjutan dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.
Ke depan, Muhammadiyah dapat mempertimbangkan berbagai opsi strategis dalam memperluas cakupan model ini, termasuk potensi keterlibatan investor global, pengembangan wakaf produktif, serta pengelolaan zakat dan infak dalam skala internasional.
Dengan pendekatan yang visioner dan manajemen yang profesional, model Danantara berpeluang besar menjadi salah satu instrumen utama dalam membangun kesejahteraan umat secara lebih inklusif dan berkelanjutan. (*)
*luar biasa semoga apa yg direncanakan segera dapat terealisasi dan semoga dimudahkan dalam segala urusan oleh Allah SWT
masyaAllah….
Semoga Allah mudahkan…
Ide bagus dan luar biasa dalam rangka muhammadiyah berkemajuan biar gak godal gadul kata pak AR Fahrudin
Manajemen resiko iyess, tapi jangan sampai mengedepankan untung dan rugi secara materiil. Muhammadiyah adalah organisasi dakwah. Atau mau berorientasi lain melalui Majelis atau Lembaganya?
Solusi kreatif untuk dana surplus dalam rangka Muhammadiyah berkemajuan