www.majelistabligh.id – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah, Dr. H. Amirsyah Tambunan, menegaskan bahwa kemajuan peradaban bangsa sangat bergantung pada kekuatan pendidikan. Ia menyampaikan hal tersebut dalam Tablig Akbar yang digelar usai peletakan batu pertama pembangunan SD MBS Ki Bagus Hadikusumo di kawasan Jampang, Bogor, pada Sabtu (5/10/2025).
Menurut Amirsyah, pendidikan merupakan fondasi utama lahirnya bangsa yang berkemajuan. Ia menegaskan, Peradaban bangsa yang maju lahir dari pendidikan yang tumbuh dan berkembang. Pandangan ini, lanjutnya, sejalan dengan gagasan KH. Ahmad Dahlan yang pada tahun 1912 mendirikan Muhammadiyah sebagai pelopor integrasi antara pendidikan agama dan pendidikan umum.
“Dalam Islam tidak ada dikotomi antara pendidikan agama dan pendidikan umum,” tegas Amirsyah.
Ia menambahkan bahwa pendidikan yang kuat harus memiliki konstruksi menyeluruh. “Pertama, fisik yang kokoh sebagai sarana yang kuat untuk mendidik anak bangsa. Kedua, mental yang tangguh untuk menjadikan anak bangsa yang mampu menghadapi berbagai ujian dan cobaan menuju generasi emas, bukan generasi cemas,” jelasnya.
Amirsyah juga menyoroti tantangan generasi Gen Z (kelahiran 1997–2012) yang tumbuh di era digital. “Gen Z adalah generasi digital native yang hidup dengan internet, smartphone, dan media sosial sebagai bagian integral dari kehidupan mereka,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa generasi ini memiliki karakteristik positif seperti kemampuan adaptasi teknologi yang tinggi, keberagaman, toleransi, serta ambisi kuat untuk mandiri dan kreatif. Namun, ia mengingatkan pentingnya membangun mental optimistis agar tidak menjadi generasi cemas di tengah tantangan zaman.
“Saya berharap para siswa kelak menjadi pemimpin yang lahir dengan keteladanan, berintegritas seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW,” ungkapnya.
Lebih jauh, Amirsyah menegaskan bahwa MBS Ki Bagus Hadikusumo diharapkan mampu melahirkan “ulama yang intelektual dan intelektual yang ulama,” yaitu pribadi “ulul albab” sebagaimana disebut dalam QS Ali Imran ayat 190:
اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal.”
MBS Ki Bagus Hadikusumo Siap Cetak Generasi Ulul Albab
Dalam kesempatan yang sama, KH. Muhyiddin menyampaikan bahwa para alumni MBS telah menorehkan prestasi hingga memperoleh beasiswa ke luar negeri, seperti ke Libya dan Maroko. Hal ini menjadi bukti bahwa pendidikan berkarakter Islam mampu bersaing di tingkat global.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM DKI Jakarta, Daliman Sofyan, berharap agar MBS Ki Bagus Hadikusumo dapat mencetak generasi cerdas dan berintegritas.
“Pendidikan Muhammadiyah memiliki sistem yang kuat dengan kader yang tangguh. Dari sini lah masa depan bangsa disiapkan,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Deputi Bidang Pengumpulan Baznas Pusat, M. Arifin Purwakananta, yang berkomitmen menggerakkan pendanaan melalui Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf). Dana tersebut akan menjadi modal dasar pembangunan SD Plus MBS agar dapat segera termanfaatkan.
Mewakili mudir MBS, Ahsin menyampaikan harapannya agar lokasi MBS yang strategis —berada di kawasan pemukiman elite— dapat menjadi pusat pendidikan berstandar nasional dan internasional.
“Kami berharap dalam waktu dekat bangunan ini berdiri kokoh sehingga pada tahun ajaran baru 2026 para siswa baru sudah dapat menggunakan fasilitas ini,” tutur Ahsin.
Acara peletakan batu pertama ini turut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bogor, H. Ahmad Yani, S.H.I., M.E., beserta para orang tua siswa dan tokoh masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi antara MUI, Muhammadiyah, Baznas, dan masyarakat, pembangunan MBS Ki Bagus Hadikusumo diharapkan menjadi ikon pendidikan Islam modern yang berperadaban, melahirkan generasi ulul albab; cerdas intelektual, kokoh spiritual, dan tangguh moral. (Amirsyah)
