Alma Ariella Tsani, siswi SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu), membawa harum nama Indonesia dalam ajang SEA Games 2025 di Thailand. Alma yang masih berusia 16 tahun itu berhasil meraih medali emas untuk cabang panjat tebing untuk nomor Lead Putri. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang.
Di balik kesuksesan Alma, ada pihak sekolah yang senantiasa memberikan dukungan. Ia dan teman-temannya selalu diberikan ruang untuk berkembang sesuai minat dan bakatnya. Yakni lewat pengajaran yang disebut sebagai “Hidden Curriculum”.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Nurul Ilmiyah, mengatakan, prestasi Alma merupakan validasi atas penerapan integrasi pembelajaran dan kurikulum humanis yang diterapkan di sekolah.
“Kami meyakini setiap anak memiliki keunggulan masing-masing. Tugas Smamsatu adalah memfasilitasi dan menguatkan potensi itu. Prestasi Alma adalah kebanggaan kami sekaligus bukti bahwa sekolah mampu mendukung siswa hingga level internasional tanpa mengorbankan hak pendidikan mereka,” kata Nurul.
Smamsatu adalah satu sekolah yang menerapkan fleksibilitas akademik bagi siswa berprestasi. Alma misalnya, mendapatkan dispensasi latihan dan kompetisi yang terintegrasi dengan layanan pendidikan khusus. Tujuannya memastikan agar atlet belia itu tidak tertinggal secara akademik meski harus fokus mengejar prestasi olahraga.
Hal itu menjadi salah satu bagian dari Hidden Curriculum atau kurikulum tersembunyi. Singkatnya, sekolah memposisikan diri sebagai inkubator bakat, bukan menghambat minat bakat siswa. Nilai karakter seperti disiplin, daya juang, dan tanggung jawab senantiasa diutamakan.
“Kami ingin siswa berprestasi tetap mendapatkan layanan pendidikan terbaik tanpa harus meninggalkan cita-cita dan perjuangannya. Inilah wajah pendidikan berkemajuan yang terus kami bangun di Smamsatu,” tambah Nurul.
Pendidikan berkemajuan, sambungnya, dalam kacamata Muhammadiyah adalah pendidikan yang membebaskan. Alma jadi buktinya. Ketika Hidden Curriculum berjalan beriringan dengan integrasi pembelajaran yang adaptif, seorang siswa bisa menjadi juara di level Asia Tenggara, tanpa kehilangan haknya sebagai pelajar.
Sekolah berharap, capaian Alma Ariella Tsani dapat menjadi inspirasi bagi pelajar Muhammadiyah dan seluruh siswa di Indonesia. Dengan dukungan ekosistem sekolah yang tepat, prestasi akademik dan non-akademik dapat berjalan beriringan dalam menggapai prestasi. (*/tim)
