Sudah Berbuat Baik, Tapi Dilupakan?

Sudah Berbuat Baik, Tapi Dilupakan?

*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Apabila kita beramal ikhlas saat berbuat baik kepada orang lain, maka harapan kita adalah balasan dari Allah Ta’ala dan bukan dari makhluk. Sebagaimana yang Allah ceritakan dalam Al-Qur’an tentang karakter penduduk surga.

وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِيْنًا وَ يَتِيْمًا وَ أَسِيْرًا. إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللهِ لَانُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُوْرًا

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.”

Kata Imam As-Sa’di rahimahullahu Ta’ala, ketika beliau menjelaskan ayat ini, beliau menyampaikan,

“Bahwa salah satu di antara cara mengatur pikiran agar orang bisa berbahagia (adalah) pada saat dia berbuat baik kepada orang lain, dia menanamkan dalam dirinya (bahwa) HAKIKATNYA DIA SEDANG BERMUAMALAH DENGAN ALLAH.

Dia tanamkan dalam dirinya bahwa hakikatnya dia sedang bermuamalah dengan Allah. Sehingga yang terbayang dalam dirinya adalah SAYA BERBUAT BAIK KEPADA ORANG LAIN BUKAN UNTUK TUJUAN DIA, TAPI UNTUK ALLAH. Maka saat dia berbuat baik kepada orang lain, Dia tidak memikirkan balasan dari orang yang mendapatkan kebaikan.

Sehingga tidak jadi beban bagi dia kalau orang itu tidak berterima kasih, Kalaupun orang itu melupakannya, Ya sudah, Memang bukan untuk itu tujuan saya. Kalaupun setelah saya berbuat baik, (kemudian) saya dilupakan, ndak papa.

Bukan untuk itu tujuan saya, Bukan untuk diingat, Bukan untuk dikenang. Tapi murni karena ingin mendapatkan pahala dari Allah. SEBAB SAYA BERMUAMALAH DENGAN ALLAH, BUKAN BERMUAMALAH DENGAN ORANG INI.

Meskipun, secara praktik kita bermuamalah dengan orang lain. Namun, harapan kita tertuju kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itu akan membuat hati kita jadi semakin ringan. Tidak banyak memikirkan balasan orang lain.

“Kok saya nggak dikasih apa-apa?”, “Dia nggak bilang apa pun.”, “Nggak ngomong terima kasih.”, jangankan terima kasih, malah saya dilupakan.

Wallahu a’lam. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *