Tanda-Tanda Puasa Ramadan yang Berbuah Keberkahan

Tanda-Tanda Puasa Ramadan yang Berbuah Keberkahan
*) Oleh : Dr. Ajang Kusmana

Mari kita renungkan perkataan Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berikut ini. Ketika membahas faedah puasa Syawal, beliau berkata:

أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده كما قال بعضهم : ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك علامة رد الحسنة و عدم قبولها

“Kembali berpuasa setelah Ramadan merupakan tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Sebab, jika Allah menerima amalan seorang hamba, maka Dia akan memberinya taufik untuk melakukan amalan saleh setelahnya. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, ‘Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.’ Oleh karena itu, siapa yang melakukan kebaikan lalu diikuti dengan kebaikan berikutnya, maka itu merupakan tanda bahwa amalan kebaikan sebelumnya telah diterima. Sebaliknya, jika seseorang melakukan kebaikan tetapi kemudian melakukan keburukan setelahnya, maka itu merupakan tanda bahwa kebaikan tersebut tertolak dan tidak diterima.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 388).

Salah satu hikmah yang bisa kita petik dari perkataan tersebut adalah:

ثَوَابُ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا

“Balasan dari kebaikan adalah kebaikan setelahnya.”

Begitu pula sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnu Katsir saat menjelaskan tafsir Surat Al-Lail:

مِنْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا

“Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan setelahnya, dan di antara balasan keburukan adalah keburukan setelahnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:583).

Dengan demikian, tanda bahwa amalan kita di bulan Ramadhan diterima adalah munculnya peningkatan dalam kebaikan setelah Ramadan atau setidaknya mempertahankan amal kebaikan yang telah dilakukan. Salah satu bentuk kebaikan yang bisa dilakukan setelah Ramadan adalah puasa Syawal.

Sebaliknya, tanda bahwa amal ibadah kita di bulan Ramadhan tidak diterima adalah ketika setelah Ramadan seseorang tidak lagi melakukan kebaikan, bahkan sampai meninggalkan kewajiban seperti shalat lima waktu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *