Tim Rescue UMY Tangani Pasien Kanker Lidah di Barak Pengungsian Aceh

Tim Rescue UMY sedang menangani Pasien Kanker Lidah. (ist)
www.majelistabligh.id -

Tim Rescue Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) 2025 memberikan penanganan medis lanjutan kepada seorang pasien kanker lidah yang ditemukan di barak pengungsian pascabencana di wilayah Aceh. Melalui misi kemanusiaan ini, menegaskan komitmen Muhammadiyah menghadirkan layanan medis spesialis bagi masyarakat terdampak bencana, termasuk pasien dengan kondisi kritis.

Ketua Tim Medis UMY Rescue 2025 sekaligus dokter spesialis bedah, Sagiran, Sp.B(K) KL., M.Kes., menjelaskan bahwa meskipun rujukan pengobatan melalui BPJS Kesehatan tersedia, kendala utama yang dihadapi pasien berada pada aspek nonmedis.

“Jarak tempuh dari Langsa Lama ke Medan yang mencapai sekitar 3,5 hingga 4 jam menjadi beban tersendiri bagi pasien dan keluarga, terlebih dalam kondisi ekonomi yang semakin terbatas pascabencana,” kata dr. Sagiran.

Kehadiran tim medis di lokasi pengungsian diharapkan dapat memastikan bahwa setiap pasien tetap memperoleh akses penanganan yang layak dan manusiawi, tanpa terbebani kendala biaya nonmedis yang sulit dijangkau.

Pasien diketahui merupakan pasien lama Rumah Sakit Langsa Lama yang sebelumnya telah dirujuk ke RS Adam Malik Medan, sejak dua tahun lalu. Namun pasien tersebut tidak dapat melanjutkan pengobatan akibat keterbatasan biaya transportasi dan kebutuhan hidup selama proses rujukan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, dr. Sagiran mengungkapkan bahwa kanker lidah yang diderita pasien telah berkembang pada stadium lanjut. Tumor telah melewati garis tengah lidah (midline expansion), sehingga secara terminologi medis diklasifikasikan sebagai T4, disertai pembesaran kelenjar getah bening leher yang cukup signifikan.

“Pasien mengalami karsinoma lidah yang sudah melampaui setengah lidah. Pada kondisi ini, tindakan yang dapat segera dilakukan adalah pengambilan kelenjar getah bening submandibula yang membesar serta biopsi massa tumor untuk menentukan langkah penanganan lanjutan,” jelasnya.

Prosedur medis tersebut dilakukan oleh dr. Sagiran melalui kolaborasi dengan dokter bedah RS Langsa Lama, dr. Darwan, Sp.B. Tindakan ini menjadi bagian dari upaya penyelamatan dan stabilisasi kondisi pasien di tengah keterbatasan fasilitas dan situasi darurat pascabencana.

“Saat ini pengambilan kelenjar getah bening telah dilakukan, dan selanjutnya biopsi massa tumor akan dikirim ke patologi anatomi. Hasil pemeriksaan tersebut akan menjadi dasar penentuan terapi lanjutan,” imbuh dr. Sagiran. (*/umy)

 

Tinggalkan Balasan

Search