Ujian Hidup: Jalan Menuju Kedekatan dengan Allah

Ujian Hidup: Jalan Menuju Kedekatan dengan Allah
*) Oleh : Dr. Ajang Kusmana

Pada hakikatnya, setiap orang beriman mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Allah Azza wa Jalla. Allah Azza wa Jalla berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Yakinilah bahwa kedekatan kita dengan Allah Azza wa Jalla mendatangkan manfaat yang sangat besar. Tidak ada doa kita yang tidak dikabulkan, tidak ada dosa kita yang tidak diampuni, tidak ada kesulitan kita yang tidak dimudahkan.

Bahkan, setiap gerak ibadah kita terasa nikmat karena didasarkan pada rasa cinta kepada Zat Yang Maha Agung. Karena itu kita hendaknya berupaya menjaga kedekatan dengan-Nya.

Kesedihan yang membuat kita semakin dekat dengan Allah Azza wa Jalla itu jauh lebih baik daripada kebahagiaan yang membuat kita lupa mengingat-Nya. Maka jangan dulu mudah mengeluh atas apa yang ditetapkan Allah Azza wa Jalla terhadap diri kita.

Apalagi jika hal itu berupa musibah ataupun masalah, karena bisa jadi semuanya adalah jalan Allah Azza wa Jalla agar kita semakin dekat dengan-Nya.

Jangan mengeluh bila Allah Azza wa Jalla tetapkan masalah dalam hidup kita, karena itu adalah jalan agar kita terus bergantung pada-Nya.

Dan mungkin saat kita mendapat kenikmatan, hati kita tak pernah kita asah dengan syukur, sehingga Allah beri sedikit ujian agar hati kita kembali bijaksana mengharap kebaikan-Nya.

Saat Allah Azza wa Jalla menghadirkan kesulitan, janganlah dulu merasa berkecil hati dengan menyangka bahwa Allah telah meninggalkan kita.

Karena Allah Azza wa Jalla tak pernah sedikitpun meninggalkan kita, hanya saja kita yang tidak pandai memahami hal itu, dan selalu bertindak seadanya dan semaunya.

Allah Azza wa Jalla selalu dekat dengan hamba-hamba-Nya, bahkan lebih dekat dari yang kita sangkakan, maka tetaplah tenang saat Allah Azza wa Jalla datangkan ujian-Nya.

Karena kita mempunyai Allah Azza wa Jalla dan tentunya Allah tidak akan pernah memberi kita ujian di luar batas kemampuan kita…

Allah Azza wa Jalla akan memberikan balasan sesuai dengan amalan yang kita lakukan (al jaza’ min jinsil ‘amal), sebagaimana firman-Nya,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. Al Baqarah: 152)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ

“Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).”
Juga dalam lafazh,

وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

“Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.”

Allah Azza wa Jalla menyebut-nyebut hamba-Nya dengan Kalam yang Dia perdengarkan pada para malaikat yang Dia kehendaki. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam lafazh hadis,

ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ

“Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).”

Juga dikuatkan dalam hadis sahih lainnya,

إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّى أُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحِبَّهُ

“Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril seraya berkata, “Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia.” (HR. Bukhari no. 7485 dan Muslim no. 2637)

Hadis ini menunjukkan betapa dekatnya hamba pada Allah Azza wa Jalla dan dekatnya Allah Azza wa Jalla pada hamba-Nya. Di antara nama Allah adalah: Al Qariib Al Mujiib (Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan).

Musibah, ujian, ataupun masalah yang paling berat sekalipun akan senantiasa menjadikan kita semakin baik, bila kita memahami bahwa semua itu adalah jalan Allah Azza wa Jalla untuk memberi kita kasih sayang-Nya.

Oleh karena itu, senantiasalah berprasangka baik atas segala apapun yang sudah menjadi ketetapan-Nya, agar kita senantiasa semakin dekat dengan-Nya.

Bersabarlah atas musibah yang menimpa, karena Allah Azza wa Jalla takkan pernah mendatangkan ujian-Nya bila Allah Azza wa Jalla tak menyediakan hikmah yang luar biasa setelahnya, dan Allah Azza wa Jalla sudah pasti tahu apa-apa yang menjadikan kita semakin baik.

Maka, yakinlah bahwa musibah yang kita dapatkan saat ini hanyalah jalan agar kita tak jauh dari-Nya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *