Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar Umsida Arabic English (UAE) Program, yang berlangsung Senin hingga Rabu (22-24/12/2025). UAE adalah sebuah program camp bilingual yang menggabungkan pembelajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris secara intensif dan menyenangkan.
Program yang pertama kali diselenggarakan Umsida ini menyasar peserta dari jenjang SD kelas 5–6, SMP, hingga SMA. UAE Program merupakan kolaborasi Pusat Bahasa Umsida dengan Ma’had Umar bin Khattab, dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Umsida yang diikuti oleh sekitar 65 peserta yang ada di Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dirancang sebagai ruang belajar bahasa yang tidak kaku.
Dengan pendekatan tersebut, Umsida berupaya menanamkan kesadaran sejak dini bahwa kemampuan berbahasa merupakan kebutuhan penting yang tidak bisa dihindari di masa depan.
Kepala Pusat Bahasa Umsida, Niko Fediyanto SS, MA, menjelaskan bahwa Umsida Arabic English Program merupakan inisiatif baru yang lahir dari kesadaran akan urgensi kemampuan bahasa bagi generasi muda. “Ini merupakan program yang pertama kali dilakukan Umsida. Jadi ada camp yang bilingual, dua bahasa, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris,” jelasnya.
Menurutnya, Bahasa Inggris memiliki peran besar dalam kesuksesan duniawi, sementara Bahasa Arab juga memiliki nilai penting dalam kehidupan keagamaan. “Kami ingin menularkan kepada anak-anak yang masih belajar di bangku sekolah bahwa kemampuan berbahasa sekarang sudah menjadi kebutuhan yang sangat krusial dan tidak terhindarkan,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, Umsida Arabic English Program didampingi oleh satu master trainer serta delapan coach atau fasilitator yang berasal dari kalangan mahasiswa Umsida. Mereka dipilih secara khusus berdasarkan kemampuan komunikasi dan keterampilan mengajar.
“Kami ingin memperkenalkan kepada Bapak-Ibu dan adik-adik sekalian, yang akan membersamai selama tiga hari ke depan adalah master trainer dan delapan coach atau fasilitator,” jelas Niko.
Para fasilitator tersebut bertugas mendampingi peserta selama kegiatan berlangsung agar proses belajar berjalan optimal. Pendekatan yang digunakan menekankan pembelajaran yang bersifat santai dan tidak menegangkan.
“Intinya adalah belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris sambil bersenang-senang. Pembelajaran itu harus harus bahagia. Kalau tegang malah tidak bisa belajar,” tegasnya.
Wakil Rektor I Umsida, Dr. Hana Catur Wahyuni, ST, MT, IPM, menyampaikan apresiasi kepada para orang tua yang mempercayakan putra-putrinya mengikuti Umsida Arabic English Program. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Umsida dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Terima kasih kepada Bapak-Ibu wali orang tua yang telah berkenan mempercayakan ananda putra-putrinya untuk mengikuti kegiatan ini,” ucapnya.
Menurut Hana, kendala komunikasi sering menjadi hambatan utama dalam proses belajar, bahkan hingga jenjang perguruan tinggi. Banyak mahasiswa yang memahami materi, tetapi kesulitan menyampaikannya karena keterbatasan bahasa. “Komunikasi sering menjadi penghalang. Kadang mereka paham, tapi tidak bisa menyampaikan apa yang diinginkan,” ujarnya. (*/tim)
