Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) secara resmi meluncurkan Program Studi Kedokteran pada Sabtu (12/04/2025), bersamaan dengan pengukuhan tiga guru besar baru.
Peluncuran ini menjadi tonggak sejarah penting bagi Umsida sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah yang terus memperluas kontribusi dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
Prodi Kedokteran Umsida hadir dengan sejumlah keunggulan yang menjadikannya siap bersaing di tingkat nasional.
Pertama, prodi ini dirancang dengan kurikulum yang berbasis pada kebutuhan wilayah dan tantangan kesehatan masyarakat terkini, termasuk isu stunting dan pemerataan tenaga medis.
Kedua, Umsida telah membangun jaringan kemitraan strategis dengan rumah sakit di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya, yang akan digunakan sebagai rumah sakit pendidikan untuk menunjang praktik klinik mahasiswa.
Selain itu, sarana prasarana pendidikan kedokteran di Umsida disiapkan secara modern dan terintegrasi dengan teknologi digital, mulai dari laboratorium anatomi, laboratorium keterampilan klinis, hingga sistem pembelajaran berbasis e-learning.
Tidak hanya itu, dukungan penuh dari Badan Pembina Harian (BPH) dan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah memperkuat fondasi kelembagaan prodi ini, termasuk dari sisi anggaran dan pengembangan sumber daya manusia.
Rektor Umsida Dr Hidayatulloh menjelaskan bahwa pembukaan Prodi Kedokteran ini telah melalui proses panjang sejak 2022.
Saat itu, kata dia, Umsida masih berstatus akreditasi B, sehingga harus menunda pembukaan dan mengalihkan fokus ke Prodi Kedokteran Gigi terlebih dahulu.
Setelah berhasil meraih akreditasi institusi unggul pada Maret 2024, Umsida kembali melanjutkan langkah besar tersebut.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras tim dan bimbingan dari Majelis Dikti Litbang, SK Prodi Kedokteran akhirnya turun pada bulan Ramadan 1446 H,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hidayatulloh menyampaikan harapan besarnya terhadap keberadaan Prodi Kedokteran ini. “Ke depan, Umsida tidak hanya mencetak dokter yang kompeten secara akademik dan klinis, tetapi juga melahirkan dokter yang berakhlak mulia, humanis, serta memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat,” papar dia.
Hidataulloh juga mengatakan menginginan agar Prodi Kedokteran Umsida menjadi pusat pendidikan kedokteran yang unggul dan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan kesehatan nasional, khususnya di Jawa Timur dan sekitarnya.
“Ini adalah bagian dari dakwah Muhammadiyah dalam bidang kesehatan,” tandas pria yang juga menjabat wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim itu..
Peluncuran resmi dilakukan oleh Sekretaris Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Dikti Saintek) Prof Dr Aisyah Endah Palupi.
Dia menegaskan bahwa prodi ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang menekankan strategi gotong royong dalam pemenuhan tenaga medis melalui pendidikan tinggi.
“Harapan kami, kehadiran Prodi Kedokteran Umsida akan mampu memperkuat sistem kesehatan akademik di Jawa Timur serta melahirkan tenaga medis yang unggul, profesional, dan berdedikasi tinggi bagi bangsa,” pungkasnya. (wh)