Para penyintas pascabanjir di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, banyak mengeluhkan masalah kesehatan. Keluhan yang banyak terjadi mulai infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, dan hipertensi, yang umumnya dipicu oleh kondisi lingkungan pascabanjir.
Relawan kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSURA) menurunkan tim kesehatan dengan terjun langsung membantu masyarakat terdampak bencana banjir di lokasi tersebut.
Koordinator Lapangan UMSURA, Syaiful Anam, S.Kep., Ns., mengatakan bahwa kehadiran tenaga kesehatan di lokasi bencana sangat penting untuk mencegah perburukan kondisi kesehatan para penyintas. “UMSURA menerjunkan 10 relawan kesehatan yang terdiri dari 1 dokter umum, 5 perawat, 2 dokter muda, dan 2 mahasiswa keperawatan,”ujar Anam.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas unsur Muhammadiyah menjadi kekuatan utama dalam memastikan layanan kesehatan dan bantuan logistik dapat menjangkau masyarakat secara cepat dan tepat sasaran.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan MDMC Jawa Timur, Lazismu Jawa Timur, serta Ortom Muhammadiyah setempat, berupa pendistribusian logistik dan pembukaan pos pelayanan kesehatan di SMA Muhammadiyah 4 Pangkalan Brandan mulai Ahad, 21 Desember 2025.
Selama kegiatan berlangsung, pos pelayanan kesehatan berhasil melayani sekitar 300 penyintas banjir. Adapun keluhan kesehatan yang paling banyak ditemukan meliputi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, dan hipertensi.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah dan UMSURA dalam aksi kemanusiaan dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam situasi darurat bencana, serta diharapkan dapat mendukung proses pemulihan kesehatan masyarakat terdampak,” pungkasnya. (*/tim)
