Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersama Mindanao State University (MSU)–Maguindanao dari Filipina menegaskan komitmen bersama dalam mendorong isu Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan (Women, Peace, and Security/WPS) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), pada Kamis (19/6/2025).
Seperti dilansir di laman resmi UMY, Acara penandatanganan tersebut berlangsung di Ruang Sidang Utama Gedung AR Fachruddin A lantai 5, UMY.
Dokumen kerja sama ditandatangani langsung oleh Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., bersama perwakilan delegasi dari MSU-Maguindanao.
Dalam sambutannya, Nurmandi menekankan pentingnya sinergi antarnegara dan antarlembaga untuk mendorong agenda-agenda kemanusiaan, khususnya yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan inisiatif perdamaian.
Dr. Arceli B. Naraga, Vice Chancellor for Planning and Development dari MSU-Maguindanao, menyambut baik terjalinnya kemitraan ini.
Dia menyebut Yogyakarta sebagai pilihan yang tepat untuk pelaksanaan program imersi karena dikenal sebagai kota dengan tradisi akademik progresif dan partisipasi masyarakat sipil yang kuat. UMY dinilai sebagai mitra ideal karena komitmennya dalam mendukung agenda WPS.
“UMY dan Yogyakarta memiliki keunggulan tersendiri. Kolaborasi ini memungkinkan peserta terlibat langsung dengan akademisi, pengelola program, aktivis perempuan, serta berbagai organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada isu perdamaian dan pemberdayaan,” ujar Arceli.
Kerja sama ini akan dikembangkan lebih lanjut melalui berbagai kegiatan, seperti riset bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta program peningkatan kapasitas akademik.
Kesepakatan ini juga akan menjadi fondasi kuat bagi penyelenggaraan program imersi internasional yang relevan dengan isu WPS.
Nota Kesepahaman ini akan berlaku hingga tahun 2030 dan diharapkan sejalan dengan empat pilar utama Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1325: partisipasi, perlindungan, pencegahan, serta bantuan dan pemulihan. (*/wh)
