Konsep Islam Kafah atau Islam yang utuh, yang mencakup segala aspek ajaran Islam tanpa memilih-milih. Muslim Sejati itu bisa dimaknai sebagai Islam Kafah, yakni mengikuti ajaran Islam secara utuh.
“Islam Kafah bukan Islam yang menyukai sebagian ayat Al-Qur’an, lalu menolak yang lainnya. Kita harus menerima seluruh ajaran Islam, tanpa memilih,” kata Ustaz Munahar, MPd.I, Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, pada Pengajian Ahad Pagi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran Surabaya, Ahad (19/1/2025).
Pengajian yang berlangsung di Masjid Baitul Kholiq, Tambak Wedi Baru Gg. V, Kenjeran Surabaya itu, mengangkat tema “Menjadi Muslim Sejati untuk Kemakmuran Semesta”. Ratusan jamaah dari berbagai kalangan masyarakat setempat hadir dalam acara tersebut.
Ustaz Munahar kemudian mengajak jamaah berdialog mengenai sikap sebagian umat Islam terhadap ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur’an. Dia bertanya kepada jamaah, “Bapak, Ibu, apakah ada orang Muslim yang menerima sebagian ayat, namun menolak yang lain?”
Seorang jamaah menjawab dengan tegas, “Ada, ayat tentang poligami.”
Menanggapi hal ini, Munahar menyampaikan humor ringan untuk mencairkan suasana, “Benar, Bapak-bapak lebih suka dengan ayat-ayat seperti itu. Tapi, Ibu-ibu, kenapa tidak menjawab?”
Para jamaah pun tertawa, dan Munahar menambahkan, “Ibu-ibu tidak perlu khawatir, saya lihat depan ini. Bapak-bapak di sini termasuk minal khooifiin, artinya punya keinginan tapi tidak punya keberanian.”
Selain humor, Munahar menyampaikan empat karakteristik utama dari seorang Muslim sejati, yaitu:
1. Iman dan Tauhid yang Kuat
“Orang yang memiliki iman dan tauhid yang kuat tidak akan mudah roboh meskipun menghadapi ujian yang berat. Seperti kapal yang tidak terbalik meskipun diterjang ombak besar, karena jangkar yang kokoh. Bagi seorang Muslim, jangkar itu adalah iman dan tauhid,” ungkap Munahar.
2. Ilmu yang Luas dan Mendalam
Munahar menjelaskan bahwa Muslim sejati mencintai ilmu dan selalu berusaha untuk memperluas pengetahuan.
“Seorang Muslim sejati semakin bertambah ilmunya, semakin tawadhu, dan ia tidak merasa lebih baik daripada orang lain hanya karena ilmunya,” ujar Munahar.
3. Amal Shaleh
Muslim Sejati tidak hanya beramal untuk diri sendiri dan keluarga, tetapi juga untuk kemaslahatan umat dan semesta.
“Amal saleh bagi seorang Muslim kafah adalah amal yang bermanfaat tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang lain dan lingkungan sekitar,” tambahnya.
4. Akhlak Mulia
Akhlak mulia, kata Munahar, adalah puncak dari segala ilmu. Ia mengutip kisah Nabi Yusuf AS dalam surat Yusuf ayat 55, yang menunjukkan pentingnya karakter dalam menentukan seseorang layak memegang amanah.
“Nabi Yusuf AS lebih memilih menjadi bendahara negara Mesir karena ia memiliki akhlak yang mulia dan amanah, bukan karena posisi atau gelar,” jelas Munahar.
Acara ini diakhiri dengan doa bersama, di mana Munahar berharap agar setiap individu yang hadir dapat memperkuat iman, meningkatkan pengetahuan, beramal shaleh, dan menjaga akhlak mulia untuk menciptakan kemakmuran semesta.
Dengan tema yang menggugah, pengajian ini berhasil memberikan pencerahan dan inspirasi bagi jamaah untuk terus memperbaiki diri, tidak hanya dalam aspek ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sosial dan lingkungan.
Munahar mengharapkan ajaran-ajaran yang disampaikan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, demi kebaikan umat dan dunia secara keseluruhan. (wh)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News