Wakil Ketua PWM Jatim: Kader IMM Harus Mumpuni dan Berperan di Persyarikatan

Wakil Ketua PWM Jatim: Kader IMM Harus Mumpuni dan Berperan di Persyarikatan

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr. HM Sulthon Amien, MM menegaskan pentingnya kualitas kader ortom dalam kepengurusan persyarikatan Muhammadiyah.

Hal ini disampaikannya dalam Musyawarah Wilayah (Musywil) V Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Jawa Timur yang berlangsung di Fave Hotel Sidoarjo, pada Ahad (23/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Sulthon menyatakan bahwa kader-kader Muhammadiyah harus memiliki kompetensi tinggi agar dapat diandalkan dalam berbagai bidang.

“Kader ortom memang bisa diandalkan, tetapi kualitasnya harus mumpuni karena tuntutan kompetensi saat ini sangat besar,” ujarnya.

Ia juga mengajak kader IMM untuk bangkit dan lebih tampil di berbagai sektor. “Insya Allah, kalau di IMM aktif dan keaktifan itu didedikasikan untuk Muhammadiyah, maka Muhammadiyah akan menjadi lebih baik,” terang owner Parahita ini..

Sulthon menyoroti minimnya kader Muhammadiyah yang terlibat di sektor bisnis dan profesional. Ia mencontohkan Suli Da’im, yang membutuhkan hampir delapan tahun untuk meraih gelar doktor, sebagai bentuk perjuangan kader dalam meningkatkan kapasitas diri.

Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga marwah Muhammadiyah agar identitasnya tetap kuat. Menurutnya, Islam Berkemajuan harus menjadi landasan dalam diaspora kader ke berbagai sektor.

“KH Ahmad Dahlan adalah contoh muslim yang diandalkan, dan kita harus meneladani semangat beliau,” kata Sulthon.

Dia juga menyoroti tantangan yang dihadapi umat Islam di Indonesia, meskipun jumlah masjid dan populasi Muslim sangat besar.

Menurutnya, masih banyak penyimpangan yang harus diperbaiki, dan Fokal IMM dapat berperan aktif dalam mengatasi permasalahan ini. “Jaringan di Fokal IMM harus menjadi alat dakwah yang berkemajuan,” tegasnya.

Sulthon juga menekankan bahwa kader Muhammadiyah harus berkontribusi dalam berbagai sektor, termasuk politik, dengan tetap membawa nilai-nilai Islam Berkemajuan.

“Siapa saja boleh berkiprah di mana-mana. Seperti Mas Dedi Irwansyah di Partai Demokrat, Mas Ahmad Labib di Partai Golkar. Namun, yang terpenting adalah membawa nilai-nilai Muhammadiyah di mana pun mereka berada,” pungkasnya. (wh)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *