*) Oleh: Donny Syofyan,
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Hari ini saya akan mengulas sebuah buku menarik lainnya, Christ in Islam and Christianity (1991) karya Dr. Neal Robinson.
Buku Christ in Islam and Christianity ini sangat berharga bagi saya. Buku ini menjadi referensi yang sangat membantu dalam memahami lebih dalam tentang konsepsi Muslim tentang Yesus.
Robinson menyajikan analisis yang sangat rinci dan ilmiah, tidak hanya membahas bagaimana Yesus dipandang dalam agama Kristen arus utama, tetapi juga dalam berbagai sekte Kristen, terutama yang mungkin ada pada masa ketika Al-Qur’an diturunkan.
Robinson mengajukan argumen bahwa Al-Qur’an menyajikan perspektif unik tentang Yesus, yang terbentuk dengan mempertimbangkan konteks pengetahuan dan keyakinan yang berlaku di masyarakat pada masa itu.
Al-Qur’an tidak hanya menerima begitu saja pemahaman umum tentang Yesus, tetapi juga memberikan revisi atau koreksi terhadap pandangan-pandangan yang dianggap keliru atau menyimpang.
Selain itu, Robinson juga melakukan kajian kritis terhadap berbagai karya ilmiah, terutama yang ditulis oleh sarjana-sarjana Eropa, yang mencoba menganalisis pandangan Muslim tentang Yesus.
Dalam analisisnya, beliau menemukan bahwa beberapa sarjana ini seringkali salah memahami atau bahkan dengan sengaja mendistorsi pandangan Muslim tentang Yesus, mungkin karena prasangka atau agenda tertentu.
Beberapa sarjana tersebut mungkin memiliki agenda tersembunyi, seperti membela keyakinan tertentu yang merasa tertantang oleh Islam.
Mereka menggunakan taktik polemik dalam membahas dan menyajikan Islam. Bahkan, beberapa sarjana yang memiliki niat baik untuk melakukan dialog ekumenis pun terkadang secara tidak sengaja mendistorsi citra Muslim.
Menurut Neal Robinson, pernyataan Al-Qur’an tentang Yesus sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW.
Ketika Yesus menghadapi penentangan dari musuh-musuhnya, Nabi Muhammad SAW juga mengalami hal yang sama.
Al-Qur’an memberikan penghiburan kepada Nabi Muhammad saw melalui kisah Yesus, menunjukkan bahwa beliau tidak sendirian dalam menghadapi penentangan tersebut.
Sebagaimana Tuhan membantu para nabi sebelumnya, termasuk Yesus, Tuhan juga akan membantu Nabi Muhammad.