Jadi, Isa dilahirkan dengan cara khusus di bawah pengawasan Tuhan. Setelah pengumuman khusus ini, Isa melakukan banyak perbuatan ajaib.
Dia menyembuhkan orang buta, menyembuhkan penderita kusta, membangkitkan orang mati untuk hidup kembali. Isa jelas orang yang sangat istimewa dalam Alquran. Dia melakukan semua ini, dari perspektif Muslim dan dari ajaran Alquran, atas kehendak dan izin Allah.
Isa adalah Rasul yang melakukan banyak mukjizat dan menunjukkan tanda-tanda dan kebesaran Allah di muka bumi.
Alquran menyatakan bahwa Isa adalah seorang Nabi Allah. Dia seorang Rasul Allah. Alquran bahkan memanggilnya Al Masih atau Mesias sebagaimana disebut oleh umat Kristiani:
“(Ingatlah), ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (firman) dari-Nya (yaitu seorang putra), namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (QS 3:45).
Istilah Mesias, berasal dari Ibrani Ha-Mashiach, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani sebagai Christos. Umat Kristiani berpikir hanya mereka yang percaya bahwa Isa adalah Kristus.
Namun demikian, Muslim juga percaya bahwa Isa adalah Kristus, Kristus Allah, yang berarti bahwa Isa ditunjuk oleh Tuhan untuk melakukan tugas tertentu.
Dari sudut pandang Alquran, Isa mengikuti garis besar para nabi sebelumnya. Dia mengajarkan pesan-pesan monoteistik. Isa mengikuti hukum, bahkan dengan beberapa modifikasi.
Tugas dan ucapan Isa ini direkam dalam Alquran: “Dan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan agar aku menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan untukmu. Dan aku datang kepadamu membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku” (QS 3:50).
Jadi Isa mengikuti beberapa hukum Taurat seraya membatalkan sebagian hukum tersebut. Isa dengan tegas menyatakan konsep tauhid, sebagaimana terbaca dalam Alquran:
“Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus” (QS 3:51).
Jadi Isa adalah salah seorang tokoh sentral dalam Alquran. Sebagai umat Islam, kita harus percaya kepada Isa. Jika tidak, kita tidak akan menjadi seorang Muslim. Maka sangat penting bagi seorang Muslim untuk mengadakan dialog dengan umat Kristiani. (*)
*) Artikel ini juga tayang di suaramuhammadiyah.id
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News