UM Surabaya

Berdakwah melalui tulisan menjadi suatu keharusan di era digital saat ini. Bahkan telah menjadi kebutuhan umat Islam karena dakwah lewat tulisan lebih efektif dan efisien.

Mengapa? Ini alasannya:

  • Tidak terbatasi oleh waktu.

Dilihat dari segi waktu, dakwah lewat tulisan sangat fleksibel. Artinya, mad’u dan dai tidak harus bertemu dalam satu waktu. Selain itu, materi dakwah juga awet karena berupa tulisan.

Bila mad’u lupa dengan pelajaran yang pernah dibaca, ia bisa mencarinya kembali, Berbeda dengan dakwah Bil-lisan. Tidak berlebihan bila sebuah pepatah mengatakan, Ilmu ibarat binatang ternak sedangkan tulisan adalah tali kekangnya.

  • Bisa menjangkau daerah yang luas.

Dakwah melalui tulisan dapat disebarkan secara luas tanpa terbentur faktor geografis. Karena mad’u (objek dakwah) tidak harus bertatap muka dengan dai (penyampai dakwah) yang ada di suatu tempat tertentu.

  • Keakuratan isi dakwah lebih terjamin.

Apa yang bisa kita lakukan dengan dakwah lewat tulisan?

Pertama, jika pemilik sosial media, gunakan akun sosial mediamu untuk berdakwah hiasi dengan konten dakwah.

Kedua, jika kamu penulis blog, penulis artikel, cerpenis, esais, penyair, menulislah dengan muatan dakwah di dalamnya.

Memang, di awal menulis kita akan ketemu kondisi di mana, tulisan kita mungkin tidak disukai orang, atau bahkan diejek.

Bukan masalah, karena dalam menulis juga berlaku proses, passion menulis itu bukan harga mati.

Ada banyak orang di luar sana sekarang yang sedang membangun karier menulis, selalu menyediakan waktu setiap hari untuk konsentrasi menulis, entah tulisannya di terima atau tidak. Yang penting ya, menulis.

Penutup

Sudah saatnya masa kejayaan umat Islam melalui tinta yang dituliskan berdasarkan kondisi saat ini menjadi sebuah metode dalam berdakwah.

Para pendakwah pun harus sadar, dalam setiap apa yang ia tuliskan, terdapat tanggung jawab yang begitu besar.

Dakwah melalui al qolam sebagai media dakwah secara verbal atau tulisan. Dakwah melalui secara verbal sama halnya dengan dakwah secara face to face.

Pembaca yang membaca ceramahnya seolah berkomunikasi langsung dengan penceramahnya.

Kelebihan berdakwah melalui tulisan di antaranya, bisa dilakukan dimana saja dan tidak terhalang ruang dan waktu. Baik penceramah dan pembaca ceramah tidak perlu berpakain rapi karena tidak saling bertemu.

Tidak perlu mengumpulkan orang atau tempat khusus. Serta tidak perlu disajikan hidangan seperti di pengajian umumnya.

Dakwah melalui tulisan merupakan salah satu yang paling mudah dilakukan. Dengan dakwah tulisan penceramah bisa menulis dakwahnya di mana saja.

Pembacanya pun tak perlu repot. Bisa dibaca di mana saja dan bisa diulang kembali apabila ada pesan penting atau ada yang kurang dimengerti. Selain itu, dakwah lewat tulisan menjadi solusi ketika seseorang tidak bisa mengikuti pengajian.

Dakwah melalui tulisan ini juga memiliki kelemahan. Di antaranya, dakwah ini hanya bisa dinikmati oleh orang yang bisa membaca. Seorang buta aksara tidak bisa menikmati paparan seorang penceramah lewat koran dan majalah.

Selain itu dakwah melalui tulisan juga hanya minati oleh orang yang biasanya sudah mengenyam pendidikan yang cukup tinggi. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini