Meskipun momentum pemulihan ekonomi nasional semakin menguat, namun pemerintah masih mewaspadai risiko perlambatan ekonomi global akibat dinamika kondisi dunia.
Meski demikian kondisi ekonomi nasional tetap dalam kondisi membaik melihat kestabilan fundamental ekonomi domestik juga didukung oleh tingkat inflasi yang semakin terkendali di level yang relatif rendah.
Pemerintah akan terus mengoptimalkan peran APBN sebagai shock absorber untuk melindungi daya beli masyarakat. Sehingga laju inflasi di 2024 dapat terkendali dalam rentang sasaran target 2,8%.
Melihat proyeksi ekonomi 2024 tersebut, BTM harus bisa memanfaatkan peluang-peluang bisnis dengan cerdas baik secara internal di Persyarikatan, warga dan para anggota BTM.
Terlebih sepanjang 2023 beberapa BTM di Jawa Tengah telah melakukan inovasi dan diversifikasi bisnis pembiayaan di sektor industri, property dan distribusi merupakan lompatan pembiayaan selain di sektor UMKM.
Hal itu bisa menjadi literasi bagi BTM – BTM lainya. Kemudian terkait dengan internal pembiayaan BTM ke Persyarikatan 2024 harus dioptimalkan terlebih hasil keputusan pasca Muktamar ke 48 di Solo tahun 2022 tentang Risalah Islam Berkemajuan, maka kehadiran BTM harus mampu bersinergi dan kolaborasi dengan elemen-elemen di Persyarikatan.
Seperti Lazismu dalam optimalisasi zakat, infaq dan shodaqoh, Majelis Wakaf dan kehartabendaan terkait wakaf uang, Majelis Pembina Kesehatan Umum dalam pembiayaan pembangunan klinik dan rumah sakit, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dalam pembangunan sekolah-sekolah, Majelis Ekonomi dan Pariwisata (MEBP), Lembaga Pengembang–UMKM dan lain – lain.
Selain meningkatkan bisnis di tahun 2024 tentunya perbaikan manajemen kinerja di berbagai lini BTM harus dilakukan dan bukan hanya aspek kinerja keuangan (jumlah aset, modal, tingkat penurunan kredit macet dan keuntungan) saja sebagai barometernya.
Tapi juga capaian kinerja aspek pelanggannya, aspek proses bisnisnya dan aspek pengembangan SDM-nya. Dengan capaian capaian tersebut kedepanya akan memudahkan BTM untuk bertransformasi digital keuangan mikro.
Dengan transformasi BTM secara otomatis akan memfasilitasi aksesibilitas dan kenyamanan yang lebih besar, terutama bagi para anggota BTM yang tinggal di daerah terpencil dengan akses fisik terbatas terhadap lembaga keuangan. Ini sekaligus menjawab peran BTM sebagai keuangan inklusi. (*)
*) Artikel ini juga tayang di suaramuhammadiyah.id
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News