UM Surabaya

Alih-alih menghentikan dakwah, nabi justru mengancam balik Al-Walid dengan datangnya petir yang menimpa kaum Nabi Hud dan Nabi Shalih yang pernah menolak peringatan dari Allah.

Nabi pun membacakan ayat Allah: “Jika mereka berpaling maka katakanlah : Aku telah memperingatkan kamu akan (bencana ) petir seperti petir yang menimpa kaum ‘Ad dan Tsamud. (Fushshilat : 13).”

Setelah Nabi Muhammad memberi ancaman itu, maka Al-Walid pun kehilangan narasi dan kembali kepada kaumnya.

Setelah kembali kepada kaumnya, dia menyarankan kepada para pemuka Quraisy untuk membiarkan dakwah Nabi Muhammad berlanjut.

Hal ini karena teguh dan kokohnya jiwa Nabi Muhammad, serta sandarannya yang penuh pada Allah sehingga sulit dihentikan.

Dan terbukti bahwa spiritual Nabi Muhammad yang begitu kuat, datanglah pertolongan Allah, sehingga menggoncangkan dunia arab, dan Islam jaya dan menguasai dunia.

Kekuatan spiritual Nabi Muhammad benar-benar kokoh, memandu dakwahnya, sehingga tak luntur oleh godaan-godaan duniawi.

Hal ini hendaknya menjadi spirit bagi kaum muslimin yang memperjuangkan tegaknya nilai-nilai spiritual untuk tetap tegar menghadapi risiko apa pun.

Allah Sang Maha Pencipta yang Maha kuat akan menolong hamba-hamba-Nya yang teguh memegang nilai-nilai-nilaiprofetik.

Bukannya luntur dan hilang spiritual agamanya, ketika ada pihak-pihak tertentu yang ingin menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan.

Elite politik Islam hendaknya mengambil pelajaran penting atas perjuangan Nabi Muhammad yang percaya datangnya pertolongan Allah ketika memegang prinsip beragama.

Allah pun akan membiarkan kehinaan suatu kaum yang menukar keuntungan duniawi dengan menghapus nalar-etiknya dalam kehidupan politiknya. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini