Desakan agar karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) aktif bermuhammadiyah terus menggelinding bak bola salju.
Masalah yang sudah berlangsung cukup lama ini harus segera ditangani agar tujuan dan cita-cita Muhammadiyah bisa dilaksanakan secara optimal.
Hasil penelusuran majelistabligh.id, penegakan disiplin tersebut sudah dilakukan beberapa pimpinan Muhammadiyah.
Satu di antaranya, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Wonokromo Surabaya.
Ada delapan lembaga di bawah PCM/PCA Wonokromo Surabaya, yakni TK Aisyiyah 2, TK Aisyiyah 9, TK Aisyiyah 16, SD Muhammadiyah 6, SD Muhammadiyah 7, SD Muhammadiyah 24, SMP Muhammadiyah 4, dan SMA Muhammadiyah 3.
Baca juga: Kenapa Pekerja AUM Malas Bermuhammadiyah? Ini Penjelasan Wakil Ketua PWM Jatim
Menurut Luluk Humaidah SPd, Ketua PCA Wonokromo periode 2010-2022, butuh ketegasan dan komitmen kuat dalam menegakkan aturan tersebut.
“Kalau longgar, selamanya mereka yang bekerja di AUM menganggap tidak penting berorganisasi di Muhammadiyah,” kata perempuan yang juga wakil ketua Majelis Dikdasmen PCM Wonokromo Periode 2022-2027.
Luluk lalu menceritakan pengalamannya ketika masih menjadi anggota Majelis Dikdasmen yang membidangi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Insani (SDI) periode 2015-2017 dan sekretaris Majelis Dikdasmen periode 2017-2021.
Saat itu, dia sering ke sekolah-sekolah. Selaian bersilaturahmi dan menjalankan program kerja, dia juga mengamati perilaku para guru dan karyawan.
“Saya amati rata-rata guru atau karyawan hanya mengajar, kerja, setelah selesai pulang. Minim sekali loyalitas terhadap Persyarikatan,” ujar dia kepada majelistablig.id, Rabu (3/1/2024).