*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Orang-orang kafir memiliki keyakinan bahwa Alquran merupakan karya Nabi Muhammad. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai tuduhan mereka bahwa Alquran bukan hanya penuh kebohongan tetapi dianggap sebagai mimpi yang kacau.
Sementara Allah meyakinkan bahwa Alquran merupakan kitab suci sekaligus sebagai kitab pedoman hidup yang dari-Nya.
Bahkan Allah mengancam Nabi Muhammad agar berpegang teguh pada Alquran dan tidak mengadakan perubahan apa pun yang ada dalam teksnya.
Sebagian elite kaum muslimin yang memegang peranan penting dalam pemerintahan maupun ormas justru merasa ragu dalam menerapkan totalitas nilai-nilai Alquran.
Mereka merasa ketakutan dipandang sebagai pendukung atau pendukung radikalisme atau intoleran.
Alquran dan Tuduhan Hina
Di berbagai kesempatan, Alquran menegaskan bahwa Allah sebagai sumber sekaligus pembuat kitab suci bagi kaum muslimin.
Alquran bukanlah kitab yang dibuat oleh manusia atau jin. Namun orang kafir terus mengkampanyekan bahwa Alquran merupakan karya Muhammad.
Bahkan orang kafir berani menuduh Alquran sebagai karya penuh kebohongan yang ditulis oleh Muhammad.
Hal ini sebagaimana ditegaskan Alquran sebagaimana firman-Nya:
وَقَا لَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اِنْ هٰذَاۤ اِلَّاۤ اِفْكُ ٱِفْتَـرٰٮهُ وَاَ عَا نَهٗ عَلَيْهِ قَوْمٌ اٰخَرُوْنَ ۚ فَقَدْ جَآءُوْ ظُلْمًا وَّزُوْرًا
“Dan orang-orang kafir berkata, “(Alquran) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia (Muhammad), dibantu oleh orang-orang lain.” Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar.” (QS. Al-Furqan : 4)