UM Surabaya

Lahirnya Isa mendapatkan kecaman yang cukup tajam. Masyarakatnya tidak menerima lahirnya sosok bayi lahir tanpa ayah.

Mereka pun menuduh Maryam telah berzina karena lahir anak tanpa melalui proses pernikahan. Masyarakat saat ini sangat menentang perzinaan.

Mereka pun heran karena keluarga Maryam dikenal sangat menjaga kesucian. Masyarakat sekitar Nabi Zakaria sangat mengecam perzinaan, sehingga ketika ada bayi tanpa bapak langsung menuduh Maryam telah berzina.

Pernyataan kaumnya, diabadikan Allah sebagaimana firman-Nya :

يٰۤـاُخْتَ هٰرُوْنَ مَا كَا نَ اَ بُوْكِ امْرَاَ سَوْءٍ وَّمَا كَا نَتْ اُمُّكِ بَغِيًّا

“Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.” (QS. Maryam 19: Ayat 28)

Sebagai generasi yang suci dan ahli ibadah, Maryam memasrahkan dirinya dengan meminta pertolongan Allah.

Allah pun menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menjadikan bayi yang lahir dari rahimnya bisa berbicara. Pertolongan Allah merupakan bentuk kasih sayang-Nya yang menjaga kesuciannya.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Sebagai bentuk kasih sayang-Nya, Allah menunjukkan kebencian atas lahirnya generasi yang menolak perkawinan lain jenis.

Oleh karenanya, Allah menghancurkan kaum Nabi Luth yang tidak berhasrat pada lain jenis, tetapi justru berminat pada sesama jenis.

Tumbuhnya generasi yang berminat pada sesama jenis, membuat Allah menurunkan kasih sayang-Nya dengan mengutus Nabi Luth. Nabi Luth datang untuk menasehati kaumnya agar menjauhi perilaku Sodom itu dengan menunjukkan akibatnya yang sangat fatal.

Alih-alih mengikuti nasehat itu, kaumnya justru menuding Nabi Luth sebagai manusia sok suci. Hal ini diabadikan Allah sebagaimana firman-Nya:

فَمَا كَا نَ جَوَا بَ قَوْمِهِ اِلَّا اَنْ قَا لُـوْا اَخْرِجُوْا اٰلَ لُوْطٍ مِّنْ قَرْيَتِكُمْ ۚ اِنَّهُمْ اُنَاسٌ يَّتَطَهَّرُوْنَ

“Jawaban kaumnya tidak lain hanya dengan mengatakan, “Usirlah Luth dan keluarganya dari negerimu; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (menganggap dirinya) suci.”” (QS. An-Naml : 56)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini