*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Hendaklah diketahui oleh setiap orang yang beriman bahwa musibah yang datang merupakan bentuk kasih sayang Allah Ta’ala kepadanya.
Ujian tersebut dapat meninggikan derajat seorang muslim di sisi Allah. Bahkan bila ia bersabar, hal itu dapat menggugurkan dosa-dosanya.
Ujian yang berat akan dibalas dengan pahala yang besar pula.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya ujian. Dan jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang rida, maka ia yang akan meraih rida Allah. Barang siapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah no. 4031, dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani)
Dalam hadis yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
“Ujian itu akan selalu menimpa seorang hamba sampai Allah membiarkannya berjalan di atas bumi dengan tidak memiliki dosa.” (HR At-Tirmidzi no. 2398)
Semoga Bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News