UM Surabaya

Firman Allah Ta’ala 8:29:

يِا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إَن تَتَّقُواْ اللّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَاناً وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”

Ayat lain, QS 3: 200:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”

Ketiga, ibadah sebagai sarana purifikasi, penyucian jiwa dan jasad.

Ibadah adalah washilah untuk membersihkan jiwa kita, mendidik jiwa, dan menumbuhkan akhlak yang terpuji.

Allah SWT berfirman:

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.” (QS Al-Ankabut: 45).

Dalam hadis:

إِنَّ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يُذْهِبْنَ بِالذُّنُوْبِ كَمَا يُذْهِبُ الْمَاءُ الدَّرْنَ

“Sesungguhnya salat (fardhu) yang lima itu menghapus segala dosa sebagaimana air menghapus kotoran” (HR Ahmad)

Dan tentunya ibadah-ibadah lainnya, tidak hanya salat saja, seperti puasa, zakat, haji, dan sebagainya.

Dari Abu Hurairah RA , Nabi Muhammad saw bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

“Antara salat yang lima waktu, antara Jumat yang satu dan Jumat berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim no. 233)

Dalam riwayat lain (hadis marfu’):

عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ فَإِنَّهَا جِمَاعُ كُلِّ خَيْرٍ، وَعَلَيْكَ بِالْجِهَادِ فِي سَبِيلِ اللهِ؛ فَإِنَّهَا رَهْبَانِيَّةُ الْمُسْلِمِينَ، وَعَلَيْكَ بِذِكْرِ اللهِ وَتِلَاوَةِ كِتَابِهِ؛ فَإِنَّهُ نُورٌ لَكَ فِي الْأَرْضِ وَذِكْرٌ فِي السَّمَاءِ، وَاخْزُنْ لِسَانَكَ إِلَّا مِنْ خَيْرٍ، فَإِنَّكَ بِذَلِكَ تَغْلِبُ الشَّيْطَانَ»

“Dari Abu Sa’id Al-Khudriy  RA, bahwa seorang laki-laki mendatanginya, lalu berkata, “Berilah wasiat kepadaku!” Lalu dia menjawab: “Engkau telah meminta dengan perkara yang sebelum kamu (meminta ini) aku telah meminta kepada Rasulullah saw, (beliau bersabda): “Aku berwasiat kepadamu dengan takwa kepada Alloh, sesungguhnya itu pokok segala kebaikan. Hendaklah engkau berjihad fii sabilillah, sesungguhnya itu adalah kependetaan kaum muslimin. 

Hendaklah engkau (banyak) berdzikir kepada Alloh dan membaca kitab-Nya, sesungguhnya itu adalah cahaya-mu di bumi dan kemuliaan-mu di langit. Dan simpanlah lidahmu kecuali dari kebaikan, karena sesungguhnya dengan itu engkau akan mengalahkan syaithon”.( HR. Thobroni di dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 949; Syaikh Al-Albani menghasankannya di dalam Ash-Shohihah, no. 555).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini