Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agung Danarto menegaskan, sebagai organisasi yang memiliki pandangan maju, Muhammadiyah tidak boleh memiliki ironi, misalnya dalam urusan ekonomi. Sebab bagi masyarakat modern, ekonomi menjadi salah satu tolok ukur utama untuk mengukur kemajuan.
Oleh karena itu, dalam memproyeksikan masa depan Muhammadiyah diharapkan lebih banyak bersinggungan untuk memajukan ekonomi. Tidak lain, hal itu bertujuan untuk semakin memandirikan Muhammadiyah khususnya di bidang ekonomi.
Hal itu disampaikan Agung Danarto saat Diskusi Awal Tahun Muhammadiyah 2024 “Proyeksi Organisasi dan Kaderisasi” yang diadakan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah pada Senin (8/1/2024).
Usaha kemandirian tersebut, imbuhnya, belum narasikan secara khusus oleh Muhammadiyah. Sebab jika melihat perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), realitas kemandirian Muhammadiyah terlihat semakin jelas.
Dalam kesempatan tersebut, Agung meminta kader Muhammadiyah memiliki proyeksi terhadap masa depan. Untuk itu kader diharapkan memiliki otak besar.
Menurutnya dengan otak besar yang dimiliki tersebut, kader Muhammadiyah akan memiliki pandangan jauh ke depan. Sebab yang dipandang bukan realitas hari ini dengan mata dan kepala, melainkan masa yang akan datang.
“Bukan yang dilihat realitas hari ini dengan mata dan kepala, tetapi yang dilihat adalah apa yang di sebalik ini semua, mengarah ke mana, tujuannya ke mana, dan akan menghasilkan produk realitas masa depan seperti apa,” kata Agung.
Menyongsong 2045, Agung meminta kader menyiapkan diri sejak awal. Supaya nanti semakin ke depan, semakin dekat dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Muhammadiyah – bukan semakin jauh.
“Tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” ungkap Agung.
Menjelaskan terma masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, Agung menyebut, yaitu masyarakat utama, adil, makmur, yang diridai Allah SWT. Keinginan mencapai itu, Muhammadiyah telah melakukan banyak hal.
Akan tetapi menurutnya Muhammadiyah masih perlu untuk melakukan penguatan di beberapa sisi. Terutama menciptakan kemandirian yang semakin besar untuk Muhammadiyah. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News