Hakikat Tawakal
UM Surabaya

*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Hakikat tawakal yang benar adalah dengan menjalankan sebab-sebab yang ada dengan tetap menyandarkan hati kepada Allah Ta’ala.

Yakin bahwa segala sesuatu berada di bawah kehendak-Nya. Jika Allah berkehendak, maka akan Allah wujudkan dan kabulkan.

Dan jika Allah tidak berkehendak, maka hal tersebut tidak akan terwujud dan tidak akan dikabulkan.

Mukmin yang benar, tidak akan memasrahkan urusannya secara total hanya kepada sebab saja (bekerja keras dan meyakini bahwa kesuksesannya hanya bisa diraih dengan kerja kerasnya sendiri) tanpa campur tangan Allah Ta’ala.

Mukmin yang benar juga tidak hanya berpangku kepada takdir Allah Ta’ala dan meremehkan usaha serta kerja keras.

Mukmin yang benar memiliki sikap pertengahan dan bijaksana. Ia akan berusaha menjalani sebab-sebab yang ada, bekerja keras, lalu memasrahkan semua hasilnya kepada Allah Ta’ala.

Salah dan keliru bila ada yang mengira bahwa makna tawakal adalah berserah diri total kepada Allah Ta’ala, tanpa perlu berusaha dan mencari sebab untuk mencapai tujuan.

Ingin sukses dan memiliki harta, namun yang ia lakukan hanya berdoa kepada Allah tanpa bekerja. Sungguh ini adalah anggapan yang keliru.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini