Pada hari kedua ini, Ahad (10/4/2023), rombongan jamaah umrah dipandu oleh dai dari travel Al Madinah Mutiara Sunnah, mengunjungi Masjid Quba.
Masjid Quba memiliki pesona keindahan mampu memikat ribuan pengunjung setiap harinya. Di sana juga tersedia air zam zam seperti di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Sebelum sampai lokasi, pemandu umrah menceritakan beberapa keutamaan Masjid Quba serta latar belakang berdirinya masjid ini.
Masjid Quba memiliki sejarah perjuangan Islam. Setelah dakwahnya tertolak di Makkah, Nabi kemudian hijrah ke Madinah.
Saat di Madinah, upaya pertama kali yang dilakukan nabi adalah mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshar.
Nabi kemudian mengikat perjanjian damai dengan penduduk Madinah, di antaranya perjanjian dengan orang Yahudi agar saling melindungi dari serangan musuh.
Nabi kemudian membangun masjid yang didasarkan pada ketakwaan. Hal ini sebagaimana firman Allah:
لَمَسۡجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقۡوٰى مِنۡ اَوَّلِ يَوۡمٍ اَحَقُّ اَنۡ تَقُوۡمَ فِيۡهِؕ فِيۡهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوۡنَ اَنۡ يَّتَطَهَّرُوۡا ؕ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الۡمُطَّهِّرِيۡنَ
“…Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalam masjid itu, ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih”. (Alquran surat At-Taubah: 108)
Berkaitan dengan masjid ini Nabi juga bersabda: “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya kemudian mendatangi masjid ini, yakni Masjid Quba kemudian salat di dalamnya, maka pahalanya seperti ia menjalankan umrah.” (Ibnu Majah).
Di masjid ini banyak dikunjungi oleh kaum muslimin seluruh dunia. Mereka hanya datang untuk salat dua rakaat kemudian pergi.
Mendatangkan mereka hanya menjalankan sunah Nabi yang ingin mendapatkan pahala umrah hanya dengan salat dua rakaat.
Para jamaah antusias melaksanakan sunah Nabi ini karena dengan ibadah yang singkat dan ringan namun mendapatkan keutamaan yang besar.
Masjid ini akan mengalami perluasan cukup besar. Pemerintah setempat Sudah menyiapkan lahan yang mulai dikerjakan.
Hal ini pantas dilakukan karena hampir seluruh jamaah umrah datang ke lokasi ini. Baik yang baik bus maupun kendaraan pribadi. (*)
Penulis: Dr SLAMET MULIONO REDJOSARI, wakil ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Jawa Timur
