Agama Fitrah, Bukan Warisan Nenek Moyang
foto: medium.com
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Agama Islam bukanlah agama yang diwariskan dari nenek moyang atau dari kedua orang tua kepada anak-anaknya.

Sudah terlalu banyak bukti bahwa Islam adalah agama fitrah yang sesuai dengan fitrah manusia.

Allah Ta’ala berfirman:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Ruum: 30)

Al-Qurthubi membawakan makna fitrah dalam tafsir, yaitu bermakna Islam. Beliau berkata: “Maknanya yaitu Islam, Ini sejak Allah menciptakan nabi Adam dan seluruh manusia” (tafsir Qurthubi)

Islam Ada Sejak Zaman Nabi Adam

Perlu diketahui terkait tafsir Al-Qurthubi, bahwa agama Islam itu sudah ada sejak zaman Nabi Adam, karena pengertian Islam secara umum adalah sebagaimana tersebut, “Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepadaNya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya” (Utsul Tsalatsah Syaikh At-Tamimi)

Semua Nabi dan Rasul Mendakwahkan Tauhid

Karenanya semua dakwah nabi dan para Rasul sama, yaitu mendakwahkan tauhid dan berlepas dari kesyirikan.

Allah berfirman:

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut.” (QS. An-Nahl: 36)

Setelah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam diutus dengan Islam dalam pengertian lebih khusus, yaitu syariat Islam Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Setelah beliau diutus semua agama harus mengikuti syariat Islam beliau. Beliau menjelaskan seandainya Nabi Musa hidup di zaman beliau, maka harus mengikuti beliau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini