Bekali Kompetensi Mubaligh Muhammadiyah dengan Ngaji Tauhid
KH Nadjih Ihsan (kanan) bersama para mubaligh Muhammadiyah dalam kegiatan Ngaji Tauhid. foto: majelistabligh
UM Surabaya

Mejelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim menyelenggarakan Ngaji Tauhid. Kegiatan ini diperuntukkan untuk menguatkan gerak langkah para mubaligh Muhammadiyah dalam menyampaikan dan menyebarluaskan ajaran Islam sesuai tuntunan Rasulullah.

Pembukaan Ngaji Tauhid dimulai pada Rabu malam (10/1/2024). Tempatnya, di Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal I/IV, Surabaya. Kegiatan ini dimentori oleh KH Nadjih Ihsan MAg.

“Tugas utama mubaligh itu membimbing dan memberikan pemahaman agama kepada masyarakat. Karenanya, peran mereka sangat strategis, terutama dalam menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang baik, jelas, dan persuasif,” terang Kiai Nadjih.

Ulama kharismatik ini lalu menjelaskan, program Ngaji Tauhid bisa dibilang seperti Training of Trainers (ToT) bagi para mubaligh Muhammadiyah.

Di mana mereka diberi tugas mencari referensi, membaca, lalu menerangkan tema-tema terkait konsep tauhid yang menjadi dasar pokok dalam ajaran Islam.

Masing-masing mubaligh lantas diberi tugas mempresentasikan tema tersebut. Selanjutnya tema dibedah dan didiskusikan. .

“Ada 67 judul, bersumber dari tema-tema klasik yang terkait dengan tauhid. Kita akan dipelajari secara periodik. Pola ini kami lakukan untuk menguatkan kompetensi mubaligh terkait ilmu ketauhidannya,” ungkap Kiai Nadjih.

Beberapa tema yang menjadi fokus dalam Ngaji Tauhid, yakni Tauhid Rububiyyah (Tauhid Keesaan dalam Kepemilikan), Tauhid Uluhiyyah (Tauhid Keesaan dalam Ibadah), Tauhid Asma’ wa Sifat (Tauhid Nama dan Sifat Allah), Tauhid Hakimiyah (Tauhid Keesaan dalam Kewenangan), Tauhid ‘Ibadah (Tauhid Keesaan dalam Beribadah), Tauhid Haqiqi dan Tauhid Hukmi (Tauhid Keesaan Hakiki dan Keesaan Hukum), dan lainnya.

Kiai Nadjih mengungkapkan, melalui Ngaji Tauhid ini Majelis Tabligh PWM Jatim menargetkan adanya kaderisasi mubaligh yang terampil dan kompeten dalam menyampaikan kajian tauhid sebagai landasan gerak perjuangan Muhammadiyah

Menurut dia, ada tiga landasan yang mendasari kegiatan Ngaji Tauhid. Pertama, pertama, Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. Di mana disebutkan, “…bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.”

Kedua, Pedoman Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah yang termaktub Bagian 3 yang isinya: (1) Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani berupa tauhid kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang benar, ikhlas,
dan penuh ketundukan sehingga terpancar sebagai lbad ar-rahman yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi mukmin, muslim, muttaqin, dan muhsin yang paripurna.

(2) Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan tauhid sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari keimanan berdasarkan tauhid itu, dan tetap menjauhi serta menolak syirik, takhayul, bid’ah, dan khurafat yang menodai iman dan tauhid kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

“Landasan ketiga adalah Sang Surya Mars Muhammadiyah. Di mana salah satu liriknya menyebutkan ‘Syahadat Dua Melingkar’. Itu bukan dipakai pajangan, tapi harus dimaknai, diurai, dan diamalkan,” tegas Kiai Nadjih.

Dia menambahkah, masalah tauhid sangat penting dipahami umat Islam agar tidak salah arah dalam memaknai tujuan hidup sesungguhnya. (wh)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini