Allah berfirman:
“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelum kamu, jika kamu mempersekutukan Allah (berbuat syirik) pasti akan lenyap seluruh amalmu dan benar-benar kamu akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.’” (QS. Az-Zumar: 65)
Tauhid inilah fondasi dan asas agama yang setiap muslim wajib untuk tunduk beribadah kepada Allah dan memurnikan amal ketaatan untuk-Nya semata.
Bukan karena Allah membutuhkan amal dan ibadah kita, tetapi karena tauhid dan keikhlasan itulah kunci kebahagiaan kita. Tauhid inilah kewajiban terbesar manusia kepada Rabb dan Penciptanya.
Allah berfirman:
“Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian, Yang menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 21)
Seorang ahli tafsir, Imam Al-Baghawi rahimahullah, menukil penjelasan sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma bahwa setiap kata “ibadah” dalam Alquran (yang diperintahkan untuk ditujukan kepada Allah), maka itu maksudnya adalah tauhid. Sungguh keterangan yang sangat penting dan berharga bagi kita.
Hakikat tauhid ialah beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan syirik. Inilah hak Allah atas setiap hamba yang Allah ciptakan. Sebagaimana disebutkan dalam hadis sahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya hak Allah atas hamba adalah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan denganNya sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari Muslim)
Kita semuanya adalah ciptaan Allah. Hanya Allah yang mengatur segenap alam semesta dan memberikan rezeki kepada kita.
Allah tidak membiarkan kita hidup dalam kesia-siaan dan tanpa arahan yang jelas. Allah telah mengutus kepada kita seorang Rasul, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Barang siapa yang taat kepada beliau, maka dia akan masuk surga. Dan barangsiapa durhaka kepadanya, maka dia terancam masuk ke dalam neraka.
Allah berfirman,
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul itu setelah jelas baginya petunjuk dan dia mengikuti selain jalan orang-orang beriman, maka Kami akan biarkan dia terombang-ambing dalam kesesatan yang dia pilih, dan Kami akan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam. Dan sungguh Jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.”
(QS. An-Nisa’: 115)
Allah juga berfirman:
“Dan barang siapa yang taat kepada Rasul itu, maka sesungguhnya dia telah taat kepada Allah.” (QS. An-Nisa’: 80)
Inilah akidah besar dan keyakinan kokoh yang berupaya untuk dihancurkan dan dirusak oleh musuh- musuh dakwah tauhid.