UM Surabaya

Hak Allah atas Hamba

Di antara perkara paling wajib yang harus diketahui oleh seorang muslim adalah apa-apa yang menjadi hak Allah atas segenap manusia. Hal ini adalah perkara yang sangat jelas dan gamblang di dalam syariat para Rasul dari masa ke masa hingga Rasul yang terakhir.

Allah berfirman:

“Dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan, ‘Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.”(QS. An-Nahl : 36)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya hak Allah atas para hamba adalah hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan dengan-Nya sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari Muslim)

Beribadah kepada Allah dan meninggalkan syirik merupakan hak Allah atas segenap hamba. Inilah kewajiban terbesar di dalam hidup bani Adam.

Allah berfirman:

“Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian, yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 21)

Imam Al-Baghawi rahimahullah menukil tafsiran dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ’anhuma bahwa setiap perintah beribadah kepada Allah di dalam Al-Qur’an, maka maknanya adalah mentauhidkan-Nya.

Syekh Muhammad At-Tamimi rahimahullah berkata, “Perkara terbesar yang diperintahkan oleh Allah adalah tauhid, yaitu meng-esa-kan Allah dalam beribadah.”

Allah berfirman:

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Allah berfirman:

“Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun sebelum kamu (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang benar selain Aku, maka sembahlah Aku (saja).” (QS. Al-Anbiya’: 25)

Karena hanya Allah yang menciptakan kita, maka hanya Allah pula yang berhak untuk diibadahi. Menujukan ibadah kepada selain Allah adalah kezaliman yang paling besar.

Allah berfirman:

“Sesungguhnya barang siapa yang mempersekutukan Allah, benar-benar Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang orang zalim itu penolong.” (QS. Al-Ma’idah: 72)

Menujukan ibadah kepada selain Allah, apakah itu doa, sembelihan, nazar, istighatsah, dan sebagainya, adalah penghancur amal kebaikan.

Allah berfirman:

“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelum kamu, ‘Jika kamu berbuat syirik, pasti lenyap semua amalmu dan benar- benar kamu akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.’” (QS. Az-Zumar: 65)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini