UM Surabaya

Ternyata, berdasarkan hadis ini, dia juga mendapat pahala sebagaimana “donatur” tadi. Si “Donatur” mendapat pahala karena memberikan tunggangan kepada lelaki yang minta tunggangan, sementara si penunjuk ini mendapatkan pahala karena menunjukkan kepada “donatur” tersebut.

Subhanallãh, betapa besar karunia Allãh جل جلاله dan betapa luas rahmat Allãh جل جلاله Lelaki ini tidak punya uang/kemampuan/tunggangan, namun dia hanya menunjukkan kepada orang yang punya tunggangan.

Ternyata, kata Rasulullah, dia juga berpahala sebagaimana orang yang memiliki tunggangan untuk diberikan kepada orang lain. Padahal ini berkaitan dengan masalah kebaikan duniawi.

Nah, bagaimana lagi jika permasalahannya adalah masalah akhirat? Semisal seseorang yang menunjukkan kepada orang lain, seorang ustaz yang bisa mengajarkan bagaimana belajar salat yang benar, bagaimana berakidah yang benar, dan sebagainya.

Orang yang menunjukkan itu mungkin tidak mampu menjadi ustaz yang bisa menjelaskan tentang akīdah dan fikih, tetapi dia menunjukkan d imana tempat ustaz.

Maka sebagaimana sahabat yang menunjukkan tempat “donatur” dalam hadis tadi, ia pun akan mendapatkan pahala.

Contoh lain, wallahu a’lam, jika seseorang membuat iklan/pemberitahuan, membagikan (sharing) informasi di mana tempat pengajian sehingga ada orang lain yang tahu tempat kajian tersebut karena membaca iklan yang di-share tadi, kemudian mereka datang ke pengajian, insya Allah dia juga mendapatkan pahala karena menunjukkan kepada kebaikan.

Dari sini kita juga bisa tahu betapa luar biasanya keutamaan dakwah ke jalan Allah. Jika orang-orang mendapatkan petunjuk karena dakwah seorang dai, maka dai tersebut juga mendapatkan pahala.

Semakin banyak orang yang mendapat hidayah karena dia, maka akan semakin banyak pahala yang akan dia peroleh.

Para ulama menyebutkan bahwasanya para sahabat adalah generasi terbaik, karena mereka adalah para penyeru ke jalan Allah (dū’āt ilAllah).

Tidak peduli apa pun pekerjaan mereka, semuanya bersepakat dalam satu perkara, yaitu mereka sama-sama berdakwah di jalan Allãh bersama Rasulullah SAW.

Oleh karenanya, Allah memerintahkan kepada para rasul-Nya agar menyatakan:

 قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي

“(Katakanlah) Ini adalah jalanku, aku menyeru kepada Allãh diatas ilmu, aku
dan bersama-sama orang yang mengikutiku.” (QS. Yūsuf 108)

Para sahābat yang mengikuti Rasulullah SAW juga berdakwah di jalan Allãh SWT.

Semoga Allãh menjadikan kita semua adalah para da’i yang menyeru pada kebaikan, baik yang memberikan materi ataupun yang menunjukkan kepada lokasi-lokasi pengajian. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini