Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, perempuan bisa menjadi aktor strategis di dalam pembangunan. Baik pembangunan di desa hingga lingkup pembangunan secara nasional yang dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera.
“Saya berpesan Nasyiatul ‘Aisyiyah memiliki peran besar dalam mendidik anak dalam keluarga, maka harus membekali diri dengan pengetahuan yang matang. Perempuan yang hebat maka tentu akan menghasilkan generasi yang hebat,” ucapnya di depan peserta Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah di Harris Hotel Pontianak, Sabtu (13/1/2023). Tanwir bertema Keluarga Muda Tangguh, Kuatkan Indonesia.
Dia mengatakan, pemberdayaan perempuan tidak hanya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berdaya saing, namun juga untuk penguatan ketahanan ekonomi dan karakter bangsa, serta memperkuat ststabilitas negara.
Sementara untuk membangun keluarga yang berkualitas, Menko Muhadjir menjelaskan bahwa terdapat tiga arah kebijakan yang perlu diperkuat yakni meningkatkan perlindungan terhadap perempuan, meningkatkan akses pada layanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial perempuan, serta peningkatan kegiatan ekonomi.
Upaya tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab perempuan, perspektif gender harus terinternalisasi dalam proses pembangunan keluarga sebagai satuan terkecil dalam masyarakat.
“Perlu adanya peran yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam membangun keluarga yang berkualitas,” jelas Menko Muhadjir.
Hadir pada acara hari ini antara lain, Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA Pribudiarta Nur Sitepu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari, Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak Doddy Irawan, dan Ketua PWM Kalimantan Barat H. Pabali Musa beserta jajarannya. (*/ano/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News