UM Surabaya

Kekaguman Terhadap Berharta

Kalau Alquran menyatakan bahwa orang berharta dikatakan tersiksa. Namun bagi orang awam sebaliknya, di mana harta yang banyak justru menyenangkan dan puncak kenikmatan.

Betapa tidak dengan kekayaannya mereka bisa melakukan apa saja. Bisa kemana saja termasuk berbuat apa saja tanpa ada pihak yang menghalanginya.

Namun bagi Allah orang yang berharta melimpah justru menjadi lahan siksaan. Dengan kekayaannya, mereka bisa berbuat apa saja.

Termasuk menghalalkan segala cara untuk mempertahankan hartanya. Mereka bisa berbohong untuk memperoleh keuntungan.

Mereka pun leluasa menyuap atau menipu demi memperluas jenis usahanya. Kalau perlu membunuh lawan bisnisnya bila diperlukan.

Alquran menarasikan bahwa harta yang melimpah bukan hanya siksaan, tetapi akan menyimpangkan hidupnya.

Dengan menyimpang jalan hidupnya, maka perilaku hidupnya sombong dan menentang kebenaran yang datang pada dirinya. hal ini diotegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:

وَلَا تُعْجِبْكَ اَمْوَا لُهُمْ وَاَ وْلَا دُهُمْ ۗ اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ اَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كٰفِرُوْنَ

“Dan janganlah engkau (Muhammad) kagum terhadap harta dan anak-anak mereka. Sesungguhnya dengan itu Allah hendak menyiksa mereka di dunia dan agar nyawa mereka melayang, sedang mereka dalam keadaan kafir.” (QS. At-Taubah : 85)

Orang yang memiliki kekayaan sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan mereka penuh dengan kegiatan untuk menghitung-hitung atas hartanya.

Dengan kata lain, orang yang berharta senantiasa ingin hartanya bertambah dan tak ingin berkurangsedikitpun.

Ketika ingin hartanya bertambah dan tak ingin berkurang maka dia mengerahkan segala daya upaya untuk mewujudkannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini